BANJARMASIN - Enam rumah sakit yang tersebar di Provinsi Kalimantan Selatan, seluruhnya tak bisa menampung jumlah pasien rawat inap yang datang setiap harinya. Bahkan, menurut catatan Dinas Kesehatan Kalsel, terdapat 400 tempat tidur yang menjadi kekurangan.

'Kalau perkiraan kita dengan jumlah rumah sakit yang ada di daerah ini, dengan jumlah kedatangan pasien, masih kekurangan sekitar 400 tempat tidur,' cetus Kepala Dinkes Kalsel, Achmad Rudiansjah, Kamis (28/1/2016).

Membludaknya jumlah pasien sehingga tidak dapat tertampung di rumah sakit-rumah sakit di Kalsel disebabkan pasien yang datang tidak hanya berasal dari Kalsel, tetapi sebagian ada yang datang dari provinsi tetangga seperti Kalimantan Tengah. Hal ini disebabkan rumah sakit-rumah sakit, khususnya yang berada di Kota Banjarmasin menjadi rujukan bagi pasien.

Untuk mengatasi menumpuknya jumlah pasien, dua rumah sakit milik Pemprov Kalsel, RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Anshari Saleh, diperluas ruang rawat inapnya. Dengan begitu, kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan bisa tercapai.

'Sekarang dua RSUD milik pemprov ini sudah bisa menampung banyak pasien, bahkan peralatan kesehatan dan teknologinya sudah sangat canggih,' paparnya.

RSUD Sultan Suriansyah

Sementara itu, Pemkot Banjarmasin juga sedang menggeber pembangunan RSUD Sultan Suriansyah di Jalan RK Ilir, Banjarmasin Selatan. Terkait pembangunan itu, Achmad Rudiansjah mengaku pihak Pemprov sangat mendukung niat baik tersebut.

Sebagaimana ditergetkan Pemkot Banjarmasin, pembangunan rumah sakit yang letaknya di samping Sungai Martapura itu ditarget selesai dan beroprasi pada 2019.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kota Banjarmasin A Fanani Syaifuddin mengungkapkan, pembangunan fisik RS sudah dimulai tahun 2015 lalu dengan biaya hampir Rp40 miliar membangun gedung poliklinik. (ANT/B-12)