Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Malinau Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penderita DBD di Sampit Terus Bertambah

  • 06 Februari 2016 - 14:55 WIB

LAPORAN: MUHAMMAD RIFQI (Sampit)

PENYAKIT demam berdarah menjadi momok yang menakutkan bagi warga, khususnya di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Kian hari, warga yang mengidap penyakit berbahaya itu terus bertambah.

Seperti yang dialami seorang balita yang tergolek lemas di ruang Instalasi gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum  Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit, Minggu (6/2/2016) pagi.

Anak laki-laki yang baru berumur sekitar setahun it terus menangis menahan rasa sakit. Ia didiagnosa penyakit yang cukup mengkhawatirkan yakni Demam Berdarah Dengue (DBD). Anak itu sejak pagi sudah dilarikan keluarganya ke RSUD dr Murjani Sampit. Di tangannya sudah tersambung selang infus. Namun, hingga siang hari juga belum mendapat ruangan untuk rawat inap.

'Katanya ruangan penuh, bahkan sampai ruangan kelas tiga pun juga terisi. Banyak pasien DBD. Jadi sampai saat ini kami pun belum dapat ruangan dan masih menunggu siapa tahu ada ruangan yang bisa diisi,' kata Ari, orang tua dari anak yang didiagnosa terserang DBD.

Menurut dia, putera keduanya itu sudah beberap hari mengalami panas tinggi. Ketika diperiksa ke dokter dinyatakan terserang gejala DBD.

'Terombositnya rendah, semoga saja bisa cepat ditangani dan dirawat di rumah sakit ini,' ucapnya.

Banyaknya penderita DBD ini menimbulkan ketakutan sendiri bagi warga. Mereka ramai-ramai mendesak pemerintah kabupaten melalui dinas kesehatan untuk segera mencari solusi.

'Saya dengar memang banyak warga menderita DBD, kami pun sebagai orang tua khawatir anak kami juga terserang. Kami minta dinkes aktif memetakan wilayah endemis DBD dan melakukan fogging massal,' kata Rahmah, salah seorang warga Jalan Tartar Sampit, Minggu (6/2/2016).

Terpisah, Kepala Dinkes Kotim Faisal Novendra Cahyanto, mengatakan pihaknya saat ini fokus melakukan fogging guna menekan nyamuk yang menyebabkan DBD.

'Kami memang menyisir daerah-daerah endemis DBD untuk di-fogging. Selain itu, apabila ditemukan kasus DBD kami juga melakukan fogging di wilayah itu agar tidak meluas ke wilayah lain," jelas dia. Selama Desember 2015 lalu tercatat 19 orang terserang DBD di daerah ini. Data ini belum termasuk jumlah penderita baru selama pekan pertama Februari yang diperkiran bertambah. (RF/B-7)

Berita Terbaru