Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Supiori Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Festival Kue Diharap Mampu Tarik Wisatawan

  • 11 Februari 2016 - 22:16 WIB

PEMERINTAH Kota Ban'jarmasin bekerja'sa'ma dengan perusa'ha'an kendaraan ber'mo'tor menggelar festival ma'kanan.

Festival itu bertujuan untuk mengangkat ragam kue tra'disional supaya menjadi da'ya tarik tersendiri bagi wi'satawan.

'Festival makanan digelar lo'kasi objek wisata sungai di Si'ring Jalan Tendean, 13-14 Fe'b'ruari 2016,' kata Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Ko'ta Banjarmasin M Khuzai'mi, Kamis (11/2/2016).

Menurut Khuzaimi yang ju'ga anggota Forum Komuni'tas Hijau (FKH) Kota Banjar'ma'sin, pantia pelaksana festival me'nyediakan 25 stan untuk pa'ra pedang. Di puluhan stan itu'lah pedagang nantinya akan menjajakan beraneka pe'nganan, khususnya kue tra'disional Banjar.

Meski bertajuk tradisional, pa'''nitia penyelenggara tidak me''nutup peluang bagi aneka ma''kanan modern. Hal itu se'bagai upaya meramaikan fes'tival yang baru pertama ka'li digelar di 'Kota Seribu Su'ngai'.

Khuzaimi berpendapat, ane'ka makanan dapat meman'cing orang untuk datang ke sua''tu lokasi demi mencicipi ke''lezatan kuliner tersebut. M'akanya festival kali ini le'bih dipromosikan ke berba'gai wilayah, termasuk ke luar Kal'sel.

Masyarakat Banjar yang me'rupakan suku terbesar di Banjarmasin memang di'kenal sebagai pembuat ber'agam kue yang andal. Hing'ga muncul istilah 'kue 41 macam.

Kue-kue tersebut sebagian be'sar diolah dengan meman'faat'kan potensi sumber pa'ng'an lokal, seperti beras, ketan, pisang, talas, ubi kayu, ubi ja'lar, jagung, kedelai, gula aren, dan santan kelapa.

Kue yang paling terkenal lan'taran sering dijajakan pe'da'gang, di antaranya bingka, am'paran tatak, sarimuka, ke'raraban, puteri salat, sari pe'nganten, gagatas, rangka su'sun, wajik, lamang, serabi, lim'ping, dan cincin.

Selain itu, ada pula jenis kue lain seperti cangkarok, bu'lungan ayam, lapat, ba'bong'ko, kikicak, untuk-untuk, pais pisang, pais waluh, pa're, onde-onde, gaguduh, da'dar gulung, puracit, ipau, la'katan bahinti, pupudak, ulin-ulin, upak, putu mayang, gum'pal, cakodok, roti pisang, dan pundut.

Kue-kue tradisional Banjar itu biasanya bermunculan saat bulan puasa. Setelah itu ha'nya sebagian saja yang di'perjualbelikan. Karena itu, melalui festival ma'kanan ter'sebut diharapkan ke'bera'da'an panganan khas Suku Ban'jar kian dikenal masyarakat luas. (Ant/B-3)

Berita Terbaru