Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Poso Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Cerita Lengkap Gadis Belia yang Tenggelam dan Hilang Ditelan Sungai Barito

  • 12 Februari 2016 - 23:16 WIB

Sungai Barito kembali menelan korban. Kali ini nahas menimpa gadis belia, Dina (14 tahun). Kepiawaiannya dalam berenang, tak mampu melawan arus air deras Sungai Barito.

Tubuh langsing siswi kelas satu SMP Muhammadiyah Buntok, Kabupaten Barito Selatan (Barsel), Kalimantan Tengah (Kalteng), itu tenggelam dan menghilang, Jumat (12/2/2016) sore. Pencarian belum membuahkan hasil.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.00 WIB di sekitar perairan Tanah Runtun, antara Jalan Karau dan Jalan Agung. Dina sendiri adalah warga Jalan Karau, Gang Swarga RT 03, Kecamatan Dusun Selatan, tak jauh dari lokasi tempatnya mandi dan tenggelam.

Menolong sang adik

Awalnya Dina dengan adik bungsunya, Dimas (8), dan empat temannya, mandi sambil menikmati indahnya suasana Sungai Barito yang udaranya sedang cerah. Namun, tiba-tiba Dimas terpeleset dari lanting dan jatuh ke sungai yang tengah pasang.

Kedalaman air di pinggiran sungai terpanjang yang berhulu di Kalteng dan hilirnya di Kalimantan Selatan (Kalsel) itu diperkirakan sekitar 13 meter. Namun, dengan cekatan, Dina terjun dan berhasil menyelamatkan sang adik.

Sayang, giliran Dina yang kemudian terjatuh ke dalam sungai dan terseret arus deras. Tak jauh dari lokasi, seorang pria bernama Andre (38) mendengar teriakan minta tolong dan sempat terjun ke sungai untuk memberikan pertolongan.

'Saya sempat meraih tangannya, namun terlepas dan tak tertolong lagi,' kata Andre.  

Sampai pukul 22.30 WIB, sosok Dina belum ditemukan. Tim SAR gabungan dari TNI/Polri dan aparat sipil melakukan pencarian hingga radius tujuh kilometer, yaitu sampai kawasan Kelurahan jelapat, Kecamatan Dusun Selatan.

'Saat ini kami masih melakukan upaya pencarian. Semoga bisa ditemukan dalam kondisi hidup,' kata Kapolsek Dusun Selatan, AKP Try Prasetyo.

Dina adalah anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Sri dan almarhum Nadarsyah. Sang ibu, yang sehari-hari berjualan wadai atau kue, tampak syok. Dia belum bisa diajak bicara. (B-1)

Berita Terbaru