Sistem Informasi Pemetaan & Manajemen Pemenangan Pilkada

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bumi Saraba Kawa Siapkan Jurus Katuju Cangkal Balangkar

  • 13 Februari 2016 - 17:44 WIB

LAPORAN: TIM BORNEO

TANJUNG - Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Selatan termasuk salah satu yang paling parah, khususnya di Kabupaten Tabalong. Oleh sebab itu, supaya peristiwa serupa tidak terulang pada tahun 2016 ini, Pemerintah Kabupaten Tabalong telah menyiapkan jurus khusus sebagai pencegahan.

Jurus tersebut dinamakan Katuju Cangkal Balangkar yang dalam bahasa Banjar kurang lebihnya berarti aksi terpadu untuk mencegah, tanggap dan tangkal dalam menanggulangi karhutla di bumi Saraba Kawa.

'Program Katuju Cangkal Balangkar merupakan kependekan dari Kesatuan Aksi Terpadu Jalankan Usaha Cegah, Tanggap dan Tangkal dalam Penanggulangan Kebakaran di Tabalong,' jelas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong Alfian di Tanjung, Jumat (12/2/2016).

Menurut Alfian, program Katuju Cangkal Balangkar ini sebetulnya telang tertuang dalam Keputusan Bupati Tabalong Nomor 188.45/157/2015 mencakup tiga bidang yakni cepat, tanggap dan tangkal serta 17 program kegiatan pokok.

'Di Tabalong, wilayah manajemen kebakaran akan dibagi menjadi enam zonase dan dibentuk pos Barisan Pemadam Kebakaran swadaya baru,' ungkap Alfian.

Pembagian enam zonase masing-masing zona 1 mencakup Kecamatan Jaro dan Muara Uya, Zona 2 Kecamatan Haruai dan Bintang Ara. Zona 3 meliputi Kecamatan Upau dan Murung Pudak sedangkan Tanjung dan Tanta masuk dalam zona 4. Selanjutnya Kecamatan Muara Harus dan Kelua masuk Zona 5 dan Kecamatan Banua Lawas serta Pugaan masuk dalam zona 6.

Terkait hal ini, Sekretaris Daerah Kabupaten Tabalong Abdul Muthalib Sangadji mengatakan, dengan pembagian zonase kegiatan pencegahan da penanggulangan kebakaran oleh BPK pelaksana bisa lebih optimal.

'Tahun lalu kasus kebakaran hutan maupun pemukiman di Tabalong mencapai 254 kejadian dan ke depan kita berharap upaya pencegahan dan penanganan kebakaran bisa lebih optimal salah satunya dengan penerapan sistem zonase,' ucap Abdul optimis. (ANT/B-12)

Berita Terbaru