DINA (14 tahun) yang hilang di Sungai Barito, setelah menyelamatkan adik bungsunya, Dimas (8), akhirnya ditemukan dalam keadaan tewas Minggu (14/2/2016) siang. Tubuh warga Jalan Karau, Gang Swarga RT 03, Kecamatan Dusun Selatan itu ditemukan mengapung sekitar 50 meter dari lokasi hilangnya pada Jumat (12/2/2016) sore.

Anjai, (39), warga yang pertama kali menemukan jasad korban, menceritakan ia dan temannya, Sarkani saat itu sedang berjalan di daerah pinggir Sungai Barito. Ia melihat jasad Dina berada di samping lanting keempat dari lanting tempatnya tenggelam.

'Kita berdua pertama melihat korban. Saat itu kami kira boneka yang mengapung. Setelah diperhatikan dengan seksama, ternyata jasad korban, dengan kondisi yang sudah membengkak,' kata Anjai kepada Borneonews, Minggu (14/2/2016).

Setelah memastikan bahwa yang mengapung itu jasad manusia, ia lalu berteriak memanggil warga lainnya. 'Kita bersama warga membawa jasad Dina ke rumah keluarganya di Gang Swarga,' ucapnya.

Karena kondisi fisiknya yang sudah membusuk, pihak keluarga langsung menguburkan jasad siswa SMP Muhammadiyah Buntok, itu Minggu (14/2/2016) sore.

Menurut Ketua RT 26 Jalan Karau, Rusihan Fahrin, semasa hidupnya Dina adalah anak yang rajin membantu ibunya. Ayahnya sudah meninggal dunia.

'Korban juga anak yang selalu ramah dan sopan kepada orang tua maupun sesama temannya,' ucap dia.

Sebelum tenggelam, Dina dengan cekatan menyelamatkan sang adik yang terjatuh di atas lanting, dan hampir tercebur ke air. Namun, kemudian ia sendiri tergelincir ke sungai dan tak mampu diselamatkan, meski sempat berusaha ditolong oleh seorang warga.

Kapolsek Dusun Selatan, AKP Tri Prasetyo, meminta dengan kejadian ini, masyarakat semakin meningkatkan kewaspadaan. Sebab debit air Sungai Barito saat ini bisa mencapai kedalaman 13 meter. 'Kepada orang tua harus selalu mengawasi kapan perlu menemani anak-anaknya bila hendak mandi disungai barito,' tutur Tri. (UR/B-10)