Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Plastik Belanja Berbayar Segera Diberlakukan

  • 14 Februari 2016 - 21:40 WIB

Program kantong plastik berbayar atau tidak gratis akan diluncurkan pemerintah pada 21 Februari 2016. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) mendukung langkah ini.

'Ketika hendak berbelanja, konsumen disarankan membawa tas belanja sendiri atau akan diminta membeli kantong plastik maupun tas belanja yang dapat dipakai berulang (reuseable) di toko-toko anggota kami,' kata Ketua Umum Aprindo, Roy Mandey, dalam rilisnya, Minggu (14/2/2016).

Selama masa sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, harga jual kantong plastik berbayar yang ingin Aprindo terapkan adalah Rp200 termasuk PPN.

Ini merupakan harga yang disubsidi oleh peritel agar tidak memberatkan konsumen, apalagi Aprindo khawatir tren belanja konsumen ke ritel modern menurun akibat kebijakan tersebut.

''Pemerintah juga harus melindungi semua sektor industri agar bisa tumbuh, termasuk diantaranya sektor ritel yang berada di hilir dan merupakan industri padat karya,' kata Roy.

Peringkat kedua

Koordinator Harian Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), Rahyang Nusantara, mengungkapkan, program plastik berbayar bukanlah keputusan yang tergesa-gesa. Kampanyenya sudah bergaung sejak November 2015.

Ia mengemukakan, hasil riset menyebutkan bahwa Indonesia adalah penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia. ''Kita harus ubah itu,' ujarnya.

Rahyang juga menilai masyarakat harus mendukung dan memastikan program tersebut berjalan. ''Jika mengacu pada penerapan yang sudah dilakukan di luar negeri, maka Indonesia juga berpotensi untuk mencapai keberhasilan yang sama,' katanya.

Di Negara Wales, lanjut Rahyang, pada 2011 menerapkan kantong plastik berbayar. Imbasnya, dalam setahun terjadi pengurangan sampah plastik hingga 78%.

Selain itu, Washington DC yang menerapkannya pada 2009, mengalami penurunan sampah plastik hingga 80% di tahun berikutnya.

Sementara untuk Indonesia, dari penyebaran kuesioner yang dilakukan GIDKP terhadap 800 responden, 80% menyatakan siap membawa kantong belanja sendiri saat berbelanja. ''Sedangkan survei yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dari 9.000 lebih responden mayoritas setuju dan siap berubah,' terang Rahyang. (B-1)

Berita Terbaru