DIRENDAM banjir dua pekan lama'nya, membuat aktivitas warga Desa Juru Banu, Kecamatan Paju Epat, Kabupaten Barito Timur (Bartim)

lumpuh total.

Usaha dominan masyarakat yang menggantungkan hidup dari perikanan menga'lami kesulitan. Kondisi itu, turut diperparah ancaman bahaya penyakit dan kelaparan.

Menurut Pjs Kades Jurubanu Edy Adwar, banjir yang terjadi juga mengakibatkan satu-satunya jembatan peng'hubung desa ke wilayah lain ikut terendam. Akibatnya, desa menjadi terisolasi dari akses darat sehingga menyulitkan warga keluar desa.

'Kondisi ini sangat menyulitkan masyarakat. Hampir sembilan puluh persen usaha menangkap ikan tidak berjalan. Kalaupun ada, hasil tangkapannya juga tidak seberapa,' kata Edy, Kamis (21/4/2016).

Dirinya mengakui, pihak desa sudah menerima sejumlah bantuan dari peme'rintah maupun pihak swasta. Tepatnya 9 Maret lalu, desa menerima bantuan sembako dari pihak Polres Bartim, dilanjutkan bantuan 1.410 kilogram beras dan baju seragam sekolah dari Bupati melalui Dinas Sosial pada 17 dan 21 Maret.

Kemudian setelahnya, sambung Edy, pihaknya juga mendapat bantuan dari PT. SEM pada 24 Maret lalu. Besaran yang diterima berjumlah satu juta rupiah. Dana tersebut dimanfaatkan desa sebaik mungkin, yakni dibelanjakan dalam bentuk gula pasir kepada masyarakat.

'Bantuan terakhir yang kami terima terjadi pada 15 April lalu. Bupati melalui Dinas Sosial telah membagikan kembali 1.410 kilogram beras kepada 141 kepala keluarga,' tandasnya.

Edy menambahkan, banjir yang terjadi berimbas terhadap kondisi kesehatan masyarakat. Cukup banyak warga yang terkena penyakit gatal kulit dan diare. Untuk itu, pihaknya berharap pihak terkait, baik pemerintah, swasta ataupun masyarakat lain dapat memberikan bantuan untuk meringankan bia'ya dan beban hidup warga saat ini.

'Di samping obat-obatan, warga sangat membutuhkan bantuan sembako maupun susu bagi balita dan lansia,' tutupnya. (Tbs/B-5)