Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pangkajene Kepulauan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Subandi: Puskesmas Pilih Enaknya saja!

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 28 April 2016 - 22:01 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Buntut kasus kelangkaan obat di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Palangka Raya,  membuka kasus yang sebenarnya membelit, yakni keengganan manajemen  puskesmas mencairkan dana obat. Mereka lebih suka mencairkan dana jasa medis, meski keduanya  berasal dari dana kapitasi yang diberikan BPJS Kesehatan Kota.

Melihat kenyataan itu, Anggota DPRD Kota Palangka Raya asal Komisi C, Subandi dengan geram  sembari menyebut pihak puskesmas pilih enaknya saja. Mereka lebih suka mengambil apa yang  menjadi haknya namun kurang memerhatikan dari sisi kebutuhan masyarakat. Ia pun menilai selama  ini pihak dinas kesehatan (Dinkes) tidak mengontrol alias membiarkan hal itu terjadi. 

Yang membuat politisi Golkar ini kesal, beberapa waktu lalu pihaknya beserta Dinkes membuat  kesepakatan. Yakni mencari solusi agar kekurangan obat, apalagi yang sedang dibutuhkan oleh  mayoritas masyarakat yang berobat, supaya lebih cepat tertangani.

'Dana Kapitasi itu 60% peruntukannya untuk jasa tenaga medis. Disisi lain obat di  Puskesmas kurang, karena belum ada yang berani lelang pengadaan. Ini yang kita sesalkan.  Hanya karena tidak berani ambil resiko pengadaan obat. Tapi yang dirugikan adalah  masyarakat", tegas Subandi dikonfirmasi Kamis (28/4).

'Padahal di rapat terdahulu bahwa Kapitasi memang diambil langsung oleh Puskesmas,  bukan Dinkes. Tapi dinkes ada anggaran obat kan. Kontroldong, mereka (puskesmas) ambil  yang jasa 60% saja kan itu enak benar, sudah digaji perbulan oleh pemerintah, mereka juga dapat dana Kapitasi untuk pelayanan. Dobel-dobel itu,' tandasnya lagi.

Seharusnya menurut dia, ada solusi karena dana APBD Kota Palangka Raya juga dianggarkan untuk  membantu pengadaan obat. Tapi sayangnya, kata Subandi banyak yang takut membelanjakan  adalah hal lain yang patut disesalkan. Begitupun saat Subandi mengetahui, ada dana alokasi  khusus (DAK) dari pemerintah pusat yang sebenarnya bisa digunakan.

'Dana DAK itu kan  sebenarnya bisa untuk menalangi sementara, yang oenting di Puskesmas ada dulu,' pungkasnya. 

Sementara itu, Kepala bidang Jaminan dan sarana kesehatan Dinkes Kota Palangka Raya,  Agustina mengakui kelangkaan obat di Puskesmas diakibatkan belum adanya lelang  pengadaan obat.

Ia juga mengaku pihak Dinkes ingin menggunakan dana kapitasi tak terpakai di 2014-2015  yang seharusnya bisa terakumulasi dan dibelanjakan tahun ini. Namun sayangnya oleh  badan pengelola keuangan daerah (BPKD) hal itu dinyatakan tidak bisa masuk di rancangan  kerja dan anggaran (RKA) APBD. 

Sementara Sekretaris Dinkes Andjar Hari Purnomo menyebut sebenarnya tidak ada kendala  yang berarti untuk layanan. Yang perlu didorong hanya masalah pengadaan obat. 'Yang  diperlukan adalah bendahara untuk dana Kapitasi, jasa pelayanan dan obat-obatan, juga  untuk peralatan habis pakai yang harus dianggaran," katanya. (MUCHLAS ROZIKIN/m)

Berita Terbaru