Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Halmahera Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Warga Lada-Banteng Keluhkan Arogansi Truk Besar

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 29 April 2016 - 18:35 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Lada - Warga Kecamatan Pangkalan Lada dan Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) mengeluhkan arogansi truk besar seperti tangki minyak dengan muatan penuh yang acapkali ugal-ugalan saat melintas di jalur padat penduduk jalan A.Yani.

Padahal di sepanjang jalur jalan provinsi A.Yani terdapat puluhan desa, pasar tradisional, sekolah dan perkantoran pemerintahan desa, sehingga ulah supir truk tangki tersebut dapat membahayakan keselamatan warga.

Salah satunya Susilo, warga desa Pangkalan Tiga, Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat. Bahkan ia mengaku hampir celaka akibat truk tangki merah dan putih nyelonong ke lajur lain saat menyalip mobil di depannya. Mobil tangki itu hampir menyambar kendaraan roda dua yang ia tumpangi bersama istri dan anaknya.

"Kalau sudah mobil tangki minyak yang lewat baik itu yang berwarna merah dan putih ataupun yang biru dan putih mending mengalah kalau tidak ingin celaka, coba sampean perhatikan sebentar lagi pasti ada yang lewat," ujar Susilo saat ditemui Borneonews di sebuah warung tepi Jalan A.Yani, Pangkalan Lada, Jumat (29/4/2016).

Juminto warga Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan saat ini bukan saja kendaraan besar yang sering ugal-ugalan tapi juga supir-supir taksi travel jurusan Sampit-Palangka Raya dan mobil tangki bermuatan CPO dan tangki minyak Pertamina.

Menurut dia, selain tidak tertibnya pengguna jalan dalam berlalulintas sehingga menyebabkan kecelakaan, kesadaran masyarakat desa untuk menggunakan kelengkapan berkendara seperti helm juga sangat kurang.

" Ini kan jalur provinsi, kendaraan roda empat dan roda dua yang melintas pasti dengan kecepatan tinggi. Kecelakaan yang terjadi hingga korban luka parah dan meninggal dunia akibat kelengkapan berkendara juga tidak dipatuhi, misalnya helm," kata Juminto.

Pantauan Borneonews, kendaraan dengan kecepakatan tinggi yang melintas didominasi oleh truk tangki minyak, kendaraan kecil baik pribadi ataupun travel. Bahkan kendaraan roda dua pun seringkali terlihat melaju dengan cepat baik dari dan menuju kota Pangkalan Bun. Namun, bagi warga desa yang akan beraktifitas hampir semuanya tidak menggunakan helm saat berkendara.  (KOKO SULISTYO/m) 

Berita Terbaru