Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kadin Kalimantan Tengah Minta Pengusaha Terlibat Sensus Ekonomi 2016

  • Oleh Testi Priscilla
  • 29 April 2016 - 20:20 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kepala Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Kalimantan Tengah  Tugiyo Wiradmodjo  mengharapkan seluruh pelaku usaha di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai" ini dapat terlibat langsung dalam Sensus Ekonomi 2016, 1-31 Mei 2016. Keterlibatan pelaku usaha ini dengan cara menyajikan sejujur-jujurnya informasi terkait usahanya.

"Semua pelaku usaha harus menyajikan inforrmasi dan data apa adanya, karena nanti akan berpengaruh kepada kebijakan pemerintahan," ungkap Tugiyo kepada BorneoNews, Jumat (29/4/2016).

Persoalan pajak, produktivitas, dan daya saing dikatakannya selalu menjadi ketakutan para pengusaha. Dengan penyelenggaraan SE2016 diharapkan dapat membantu dalam pembuatan kebijakan pemerintah. Kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang diambil dan dibuat berdasarkan data pada sensus ekonomi yang kerahasiaanya bisa terjamin.

Sebelumnya, Direktur Bank Kalteng, Ahim S Rusan Produktivitas menyebut Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kalteng selama tiga tahun terakhir terus menurun. Dari 34 provinsi di Indonesia, indeks produktivitas unit usaha di Kalteng hanya berkisar antara 8,97 persen sampai 10,08 persen. Hal itu menunjukkan daya saing usaha yang minim sehingga suatu perusahaan tidak dapat bertahan lama.

"Produktivitas adalah variabel kunci untuk menentukan kondisi unit usaha dan perekonomian di suatu wilayah," jelas Ahim S Rusan saat sosialisasi Sensus Ekonomi Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Kamis (28/4/2016).

Minimnya produktivitas UMKM di Kalteng menurutnya juga diikuti dengan minimnya daya saing antar unit usaha. Berdasarkan data penelitian Rusan, sejak tahun 2010 daya saing Kalteng berada di posisi ke 29 dari 33 provinsi di Indonesia tahun itu dengan indeks 3,10 persen.

"Iklim usaha di Kalteng masih rendah padahal SDM dan SDA melimpah," pungkas Rusan yang juga pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya ini.

Sementara menurut Kepala BPS Kalimantan Tengah, Hanif Yahya, salah satu kendala unit usaha, adalah perolehan data yang akurat terkait produktivitas dan daya saing. Untuk mengetahui kondisi internal perusahaan bisa menggunakan data internal, sedangkan untuk mengetahui posisinya dibanding perusahaan lain maka sensus ekonomi menjadi penting.

"Mari kita jadikan informasi dan data akurat untuk mengembangkan daya saing pengembangan unit usaha di Kalteng," ajak Hanif Yahya.

Sensus ekonomi 2016 dilakukan selama 10 tahun sekali. Namun tidak semua usaha dilakukan sensus kecuali tiga kategori, yakni kategori A: aktivitas pertanian, kehutanan, dan perikanan, kategori O: administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib, kategori T: aktivitas rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan sendiri.

Dari daftar BPS, sebanyak 183.764 unit usaha dengan 2.945 petugas sensus pada tahun 2016 ini. (TESTI PRISCILLA/m)

Berita Terbaru