Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Diminta Serius Menyikapi Maraknya Ngelem

  • Oleh M. Rifqi
  • 01 Mei 2016 - 16:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Penyalahgunaan lem sangat memprihatinkan di Kabupaten Kotawaringin Timur. Di sudut-sudut kota akan bisa ditemui anak-anak ngelem.

Selain menetapkan status darurat dan menyatakan perang terhadap narkoba, pemerintah dan instansi terkait dinilai harus memiliki program khusus dan nyata untuk pencegahan nglem. Karena penyalahgunaan lem merupakan salah satu pintu masuk pengguna narkoba.

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotim Salasiah mengatakan, maraknya nglem di kalangan anak-anak harus disikapi serius oleh pemerintah kabupaten setempat dan aparatur terkait lainnya.

'Persoalan itu jangan dianggap sepele. Karena ini menyangkut masa depan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa," ungkap dia, saat dihubungi, Minggu (1/5/2016).

Menurut politisi PPP itu, kegiatan penyalahgunaan lem selain merusak kesehatan fisik pengidapnya, juga dapat merusak mental anak-anak. Dia mengkhawatirkan masa depan anak-anak di daerah ini kalau sejak kecil saja sudah dirusak oleh pengaruh hal-hal dan benda yang merusak mereka.

Salasiah yang juga dikenal sebagai ustadzh tersebut, meminta pemkab dan instansi terkait turun tangan mencegah penyelahgunaan lem tersebut. Apabila perlu dikeluarkan larangan  menjual lem kepada anak-anak.

'Selain harganya murah, lem juga mudah didapat di toko bangunan, kan dijual bebas. Kalau ditanya sama penjualnya bisa saja mereka (anak-anak) bilang disuruh orang tua. Pemkab harus mengeluarkan edaran agar seluruh pemilik toko yang menjual lem tidak menjual ke sembarang orang,' kata dia.

Sementara itu, fenomena menghirup lem cenderung meningkat. Anak-anak dengan mudah mendapatkan lem karena dijual bebas dan harganya terjangkau. Sejumlah orang tua khawatir anak-anak mereka terpengaruh.

Wakil Bupati Kotim M Taufiq Mukri mengatakan, semua pihak harus sudah benar-benar serius memperhatikan problem anak seperti ngelem akhir-akhir ini. Menurutnya, menangani hal itu, tidak bisa sepenuhnya diserahkan kepada kepolisian dan pemerintah daerah. Tetapi masyarakat dan para orang tua anak harus lebih aktif mengawasi anak-anaknya.

'Berbagai upaya juga telah dilakukan oleh pihak BNN Kabup[aten Kotim untuk menekan tingginya para penghirup aroma lem, salah satunya dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah,' kata dia. (RIFQI/m) 

Berita Terbaru