Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Teluk Bintuni Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Antisipasi Dampak Kemarau Panjang di Kotim

  • Oleh M. Rifqi
  • 04 Mei 2016 - 11:00 WIB

BORNEONEWS, Sampit Kemarau panjang diprediksi terjadi pada 2017 akan menjadi ancaman besar bagi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kekeringan dan kebakaran lahan hingga menimbulkan kabut asap parah sangat rawan terjadi.

Wakil Ketua DPRD Kotim Parimus meminta pemkab setempat segera melakukan pendataan terhadap wilayah-wilayah yang rawan terjadi kekeringan dan kebakaran lahan. Dengan sudah terdatanya zona tersebut, bisa segera diantisipasi terjadinya kebakaran lahan, krisis air untuk kebutuhan  warga dan pertanian.

'Pemkab harus cepat tanggap mengatasi dampak kemarau panjang di wilayahnya. Walaupun hingga saat ini masih terlihat aman-aman saja, tetapi tidak ada salahnya mempersiapkan diri,' kata dia, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/5/2016).

Menurut Ketua DPC Partai Demokrat itu, satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Pekerjaan Umum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan SKPD lainya perlu melakukan koordinasi yang baik untuk penaggulangan masalah-masalah yang timbul akibat musim kemarau.

'Dinas Pertanian perlu mengingatkan  petani supaya menanam tanaman yang sesuai dengan pola tanam dan musim. Dinas PU perlu mengecek debit air serta saluran irigasi. Sedangkan BPBD harus sudah mulai memetakan tenaga dan sarana  untuk penaggulangan kebakaran lahan mauypun dropping air bersih ke wilayah-wilayah yang kesulitan mendapatkan air bersih,' papar dia.

Selain itu, di wilayah-wilayah yang rawan terjadi kekeringan perlu disiapkan titik-titik sumber air. Sehingga saat terjadinya kemarau panjang, sumber air tersebut bisa digunakan untuk mengairi lahan pertaian petani maupun untuk memudahkan pemadaman kebakaran lahan.

Sementara itu, Stasiun Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit, Kotim, memprediksi tahun depan akan terjadi kemarau panjang yang berlangsung sekitar tujuh bulan.

'Kami sudah mulai melakukan langkah antisipasi menghadi kemarau baik tahun ini, maupun kemarau panjang yang diprediksi terjadi tahun depan,' kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kotim Agus Mulyadi.

Dia juga meminta peran aktif seluruh pemerintahan desa/kelurahan untuk membuat Barisan Relawan Pemadam Kebakaran dan Bencana (Balakarcana) untuk mengurangi resiko bencana. (RIFQI/m)

Berita Terbaru