Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pohuwato Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pesisir Kobar Masih Aman dari Karhutla Sepanjang April 2016

  • Oleh Raden Aryo Wicaksono
  • 04 Mei 2016 - 15:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Operasi lapangan Tim Patroli dan Posko Terpadu Pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) jilid sat, di sejumlah desa di wilayah pesisir pantai Kobar, telah usai. Sepanjang April lalu, tim terpadu gabungan personel Manggala Agni, kepolisian, TNI dan warga itu, belum menemukan adanya tanda-tanda aktivitas ataupun upaya warga melakukan pembakaran lahan.

Kepala Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) III Pangkalan Bun, Binsar Oktavianus Togatorop mengatakan, operasi lapangan Tim Patroli dan Posko Terpadu jilid satu, di Desa Kubu, Keraya dan Sebuai Kecamatan Kumai baru saja selesai penghujung April kemarin.

Namun akan segera dilanjutkan dengan operasi jilid dua, Mei ini. Selama jilid 1 kemarin, tim terpadu tidak mendapati arua menemukan masyarakat yang melakukan pembakaran.

"Hasilnya, selama 25 hari kegiatan patroli dan sosialisasi kemarin, tingkat kesadaran warga desa membuka lahan tanpa melakukan pembakaran mulai tumbuh," ujar Binsar, Selasa (3/5/2016).

Sebab, selain terdiri dari unsur TNI dan Polri. Tim Patroli dan Posko Terpadu yang dibentuk dan dilepas secara resmi oleh Bupati Kobar pada Apel Siaga Kebakaran beberapa waktu lalu itu juga melibatkan masyarakat dan aparat desa setempat.

"Bahkan kepala desanya juga sering ikut ke lapangan. Melakukan sosialisasi sanksi, atau sekedar beranjangsana. Pendekatan yang dilakukan itu cukup efektif," ujar Binsar, Selasa (3/5/2016).

Ia menjelaskan, tim terpadu yang terdiri dari enam personel, yakni dua personel Manggala Agni, seorang anggota TNI, satu orang anggota Polri dan dua masyarakat desa memiliki sejumlah tugas. Yakni, melakukan sosialisasi dan penyadartahuan ke masyarakat desa, mendata areal atau titik-titik rawan karhutla di desa dengan mengumpulkan koordinat lokasi areal rawan.

"Serta mencari dan mendata sumber-sumber air yang ada di desa. Untuk antisipasi apabila terjadi karhutla," katanya.

Tiap hari, data yang dikumpulkan oleh tiap tim terpadu kirimkan secara langsung oleh tim ke Posko Daops Manggala Agni, Posko Dalkarhutla Provinsi dan Posko Pusat Dalkarhutla di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Ini masih menunggu verifikasi dari Daops dan provinsi lain yg belum melaporkan hasil jilid 1. Kalau personil TNI, Polri dan Masyarakat masih di desa. Personil Manggala Agni yang sementara tidak didesa, akan tetapi disiagakan di Posko Daops 24 jam," katanya.  (RADEN ARYO/m)

Berita Terbaru