Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Trenggalek Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ritual Adat Dayak Hentikan Hujan Deras

  • 05 Mei 2016 - 11:30 WIB

BORNEONEWS, Gunung Mas - Rombongan pra-ekspedisi Bukit Keminting  dirundung hujan deras. Jalan berlumpur yang cukup dalam, dengan susah payah bisa diarungi. Ruas jalan antara Desa Tumbang Anoi dan Desa Tumbang  Mahuroi  ditempuh dengan susah-payah hingga  sampai ke persimpangan kilometer 72 jalan milik sebuah perusahan pemegang Hak Pengusahaan Hutan ( HPH).

Rombongan sempat berhenti setelah perjalanan memakan waktu kurang lebih 2,5 jam. Selanjutnya, rombongan melanjutkan perjalanan dan santap sore sekitar pukul 15.00 WIB di kamp milik Dwima Group.

Sekitar pukul 15.30 WIB, rombongan pra-ekspedisi melanjutkan perjalanan. Meski pun tidak ditemui jalan berlumpur yang parah, namun medan jalan menanjak, turunan curam dan banyak tikungan tajam.

Beruntunglah, semua pengemudi mobil cukup berpengalaman, sehingga mampu melintasi semua tantangan dan sampai di kamp Samantuan di sekitar Bukit Tantan Samantuan, sekitar pukul 17.00 WIB.

Di kamp tersebut, rombongan membersihkan diri dan beristirahat setalah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan, selama kurang lebih 8 jam.

Esok harinya, Kamis (21/4/2016) di wilayah kamp Samantuan diguyur hujan. Hal tersebut menyebabkan rombongan pra-ekspedisi tidak bisa melakukan kegiatan hingga siang hari. Kemudian setelah dilakukan ritual Adat Dayak, hujan pun berhenti.

Setelah hujan berhenti sekitar pukul 13.00 WIB, rombongan yang dipimpin langsung Bupati Gunung Mas Arton S Dohong ini  bergerak menuju lokasi yang disebut  Kaleka Dambung Mangkurap.  Di dalam  Kaleka itu terdapat Batu Balanga peninggalan Dambung Mangkurap.

Untuk mencapai Kaleka tersebut, rombongan menyusuri Sungai Suling. Seluruh anggota menuju ke lokasi tersebut dengan berjalan kaki. Sungai ini arusnya deras, tanjakan dan turunan jalan yang licin. Saat menyusuri sungai ini, banyak anggota yang terseret arus deras.

Rombongan menghadapi situasi yang sangat sulit. Tak ada satu anggotapun yang berani melintas dan melanjutkan perjalanan.  Karena pertimbangan keselamatan, akhirnya diputuskan, perjalanan ke Kaleka Dambung Mangkurap dibatalkan.

Meski harus menghadapi situasi yang sama beratnya dengan saat berangkat, tetapi semua anggota rombongan sampai kembali ke kamp Samantuan dengan selamat. (*)

Berita Terbaru