Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Membrano Raya Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Ekspor Kalimantan Tengah Banyak ke Jepang

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 05 Mei 2016 - 10:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Jepang menjadi negara utama tujuan ekspor Kalimantan Tengah. Selama Maret 2016, total ekspor senilai US$ 74,95 juta  dan senilai US$ 33,63 juta di antaranya merupakan tujuan Jepang atau 44,87 % dari total nilai ekspor. Selama Januari-Maret 2016, ekspor ke Jepang sudah mencapai US$ 88,92 juta. 

Negara tujuan ekspor lainnya adalah Pakistan (16,11%), India (6,03 %), Filipina (5,80%), dan Malaysia (5,35%). Sedangkan dilihat menurut pelabuhan tempat pengirim, Pelabuhan Sampit berperan senilai US$16,20 juta atau 21,62% dari total nilai ekspor. Disusul Pangkalan Bun senilai US$5,13 juta, dan Kumai senilai US$3,00 juta.

Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari bahan bakar mineral senilai US$41,25 juta atau 55,04% dari total nilai ekspor. Diikuti lemak dan minyak hewani/nabati senilai US$12,92 juta, kayu dan barang dari kayu senilai US$9,48 juta. Namun secara keseluruhan nilai ekspor menurun di akhir triwulan pertama 2016.

 'Selama Maret 2016, total ekspor senilai US$74,95 juta, turun US$22,07 juta atau 21,12% dibandingkan bulan sebelumnya. Jepang merupakan negara tujuan utama ekspor senilai US$33,63 juta atau 44,87% dari total nilai ekspor,' ungkap Kepala BIro Pusat Statiistik Kalimantan Tengah Hanif Yahya, Selasa (3/5/2016).

Nilai sebesar ini (US$74,95 juta), kata Hanif, merupakan ekspor langsung melalui Kalimantan Tengah senilai US$26,30 juta. Sedangkan dari provinsi lain justru lebih tinggi, senilai US$ 48,65 juta. Kontribusi ekspor melalui Kalimangtan Tengah selama Maret 2016 mengalami penurunan sebesar 28,08% dibandingkan Februari 2016. Transaksi ekspor melalui provinsi lain juga mengalami menurun 16,77%. 

Sementara itu, menjelaskan impor Kalimantan Tengah justru banyak dari Malaysia dan Singapura. Impor dari negara jepang justru sangat kecil dan tidak signifikan kalau tidak disebut hampir tidak ada. Hasil catatannya, impor Kalteng juga menunjukkan grafik penurunan. 

'Menurun US$ 1,11 juta atau sebesar 55,50 % dibandingkan bulan sebelumnya. Maret 2016 tercatat US$0,89 juta, sedangkan bulan lalu senilai US$ 2,00 juta ' katanya seraya menyebut pelabuhan bongkar impor juga di Sampit. (MUCHLAS ROZIKIN/m)

Berita Terbaru