Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Rejang Lebong Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polisi Barito Selatan Tetapkan Nopiharta Pelaku Perkelahian

  • Oleh Uriutu
  • 05 Mei 2016 - 16:15 WIB

BORNEONEWS, Barito Selatan - Aparat Kepolisian Polres Barito Selatan (Barsel) menetapkan Nopiharta Bin Karno, 24, warga Desa Dei Paken, sebagai pelaku perkelahian yang menyebabkan Riko Bin Mawardi, 23, warga Desa Patas meninggal dunia. Senin (2/5/2016) sekitar pukul 23.30 WIB.

Peristiwa berdarah tersebut terjadi di Jalan Raya Ampah-Muara Teweh tepatnya didepan warung Endang Desa Patas Kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA).

Kapolres Barsel AKBP Sukron melalui Kasatreskrim AKP Ahmad Budi Martono mengatakan, berdasarkan keterangan saksi M Rizky Pratama Bin Endrawan, 18, sebelum kejadian dirinya dipanggil oleh Riko korban meninggal dunia.

Pada saat ia menghampiri korban, tiba-tiba disaat bersamaan datang Nopiharta langsung mendorong Riko (Korban yang meninggal dunia) hingga terjatuh. Setelah itu, Riko bangkit dan langsung memukul Nopiharta, hingga terjadi perkelahian atau duel di pinggir Jalan Raya Ampah-Muara Teweh.

'Melihat perkelahian itu, tiba-tiba Rekop, 26, berlari membawa senjata tajam jenis badik kearah mereka yang sedang duel. Tidak lama kemudian, Riko berlari kearah barak sambil berteriak 'tolong aku',' kata Ahmad Budi Martono menirukan keterangan dari saksi Rizky kepada Borneonews, Kamis (5/5/2016).

Kemudian orang dari dalam barak keluar, lanjut dia, untuk menolong korban serta membawanya ke puskesmas Desa Patas. Namun sebelum sampai korban meninggal dunia terlebih dahulu.

Berdasarkan hasil visum korban meninggal dunia akibat luka tusuk mengenai tulang rusuk belakang bagian atas sebelah kiri dengan lebar mata luka sekitar tiga centimeter.

Dalam peristiwa berdarah tersebut menyebabkan Rekop warga Desa Tamparak Layung dirujuk ke RS Dorys Sylvanus Palangkaraya dan Dedi Irama warga Desa Luwir dirawat di RS Jaraga Sasameh Buntok akibat luka tusukan.

Saksi tidak tahu siapa yang melakukan penusukan terhadap ketiganya. Karena pada saat kejadian suasana gelap. Namun saksi melihat pertama bahwa Rekop yang berlari membawa senjata tajam.

'Saat ini kita baru menetapkan Nopiharta sebagai pelaku. Dia ini temannya Rekop. Sementara Rekop belum bisa dimintai keterangan karena masih dirawat secara intensif di RS Dorys Sylvanus Palangkaraya,' ungkapnya.  

Sebelumnya berdasarkan keterangan Dedi Irama, 29, warga Desa Muara Singan satu korban mengatakan, sebelumnya mereka bercanda di warung. Namun tiba-tiba Rekop berlari membawa senjata tajam.

'Setelah itu ada teriakan meminta tolong. Saya pun berlari untuk melerai, namun sial saya pun kena sabetan senjata tajam diperut,' bebernya singkat.

Karena kondisi Dedi Irama semakin memburuk, hari ini ia dirujuk ke Rumah Sakit Amuntai. (URIUTU DJAPER/m) 

Berita Terbaru