Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penumpang Trigana Kecewa, Tak Dapat Informasi Keterlambatan Bagasi

  • Oleh Cecep Herdi
  • 08 Mei 2016 - 19:50 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Ratusan penumpang pesawat Trigana Air Boing 737-400 yang terbang dari Semarang pukul 12.35 WIB dan Jakarta pukul 09.15 menuju Pangkalan Bun protes ke pihak maskapai. Mereka tak mendapat informasi jika bagasi mereka ditinggal pihak Trigana di Bandara Ahmad Yani Semarang dan Soekarno Hatta Tangerang.

Sekitar 84 koli bagasi dengan berat 825 kilogram milik 20 penumpang Trigana dari Semarang ke Pangkalan Bun sengaja ditinggal pihak maskapai di Semarang. Sementara tak kurang dari seratus penumpang umrah dari Jakarta ke Pangkalan Bun bernasib sama. Pada penerbangan pukul 09.00 WIB, 3,4 ton bagasi milik penumpang ditinggal di Bandara Soekarno Hatta.

Ratusa penumpang dari dua rute yang berbeda pun kecewa. Mereka protes dan meminta pertanggungjawaban dari pihak Trigana Air.

"Koper saya masih di Semarang, sengaja nggak dibawa, kata pihak Trigana. Tapi masalahnya kenapa tidak diinfokan dari awal mau berangkat," ungkap penumpang yang enggan disebut namanya juga merupakan Kepala Dinas di salah satu SKPD Kobar, Minggu (8/5/2016).

Ia bercerita, bahkan ada penumpang lainnya yang protes karena bagasi yang di dalamnya dianggap penting harus ditinggal di Semarang. "Ada penumpang yang marah tadi, karena kunci rumahnya disimpan di kopernya. Kopernya masuk bagasi penumpang," bebernya.

Rudi Hariono, warga Surabaya yang melihat protes para penumpang di loket informasi Trigana di Bandara Iskandar Pangkalan Bun sore ini mengaku para penumpang yang baru sampai dari Semarang kebingungan. Sekitar 20 orang mendatangi loket informasi dan minta pertangungjawaban pihak Trigana.

"Iya, tadi banyak yang nanyain kopernya ke situ (ruang informasi Trigana, Red) katanya ditinggal di Semarang," kata Rudi yang tengah menunggu jemputan Bandara Iskandar Pangkalam Bun.

Sementara itu, Pihak Trigana Air tak menampik adanya kesengajaan meninggalkan bagasi di Semarang dan Jakarta. Hal itu dilakukan karena bagasi milik para penumpangnya ini melebihi berat normal.

"Itu untuk keamanan penerbangan, karena kami punya standar berat angkut di pesawat," katanya Supervisor Trigana Air Pangkalan Bun, Nasrum kepada Borneonews.

Dia melanjutkan, bagasi penumpang yang bisa dinaikkan ke dalam peswat tidak lebih dari satu ton beratnya. "Penerbangan pagi dari Jakarta berat totalnya emat ton lebih, terpaksa tiga ton bagasi milik penumpang tidak bisa kami bawa, yang dari Semarang juga sama ada sekitar 825 kg yang tidak termuat di pesawat," jelasnya.

Mengenai informasi kepada penumpang, Nasrum mengakui memang tidak dilakukan pemberitahuan sebelumnya. Sebab, posisi penumpang saat itu sudah boarding.

"Pesawat sudah boarding, jadi tidak sempat memberitahukan ke penumpang. Tapi yang bagasinya masih tertinggal sudah kami mintakan data foto kopi bording pas, KTP, nomer telepon dan label bagasi," katanya.

Pihak Trigana Air mengklaim akan memberikan kompensasi kepada para penumpang jika ada kerusakan terhadap bagasi yang masih tertinggal di Semarang dan Jakarta.

"Jadwalnya semua bagasi yang dari Semarang dan Jakarta besok bisa kami bawa ke Pangkalan Bun," katanya. (CECEP HERDI/m)

Berita Terbaru