Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Simalungun Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dua Hari Banjir 475 Rumah di Gumas Terendam

  • 13 Mei 2016 - 19:05 WIB

BORNEONEWS, Gunung Mas - Sebanyak 475 rumah warga terendam banjir. Musibah itu terjadi setelah selama dua hari, Senin (9/5/2016) dan Selasa (10/5/2016), sejumlah kecamatan di Kabupaten Gunung Mas (Gumas), Kalimantan Tengah, kebanjiran. Banjir menjelang akibat hujan deras yang menyebabkan sungai-sungai di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau, itu meluap. Di antaranya, Sungai Kahayan, Sungai Rungan dan lainnya.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) M. Rusdi mengungkapkan, banjir melanda Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Kelurahan Tumbang Rahuyan, Kecamatan Rungan Hulu, Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan Desa Tmbang Lampahung, Kecamatan Kurun.

'Dari hasil pendataan yang dilakukan petugas BPBD, 475 rumah masyarakat terandam air saat banjir,' ungkap Rusdi kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (13/5/2016) siang.

Menurut Rusdi, banjir yang cukup parah terjadi di Kelurahan Tumbang Rahuyan. Di sini ratusan rumah terendam. Bahkan, kata dia, ketinggian air mencapai 2 meter dengan arus cukup deras. Di Kelurahan Tampang Tumbang Anjir dan Desa Tumbang Lampahung, ketingguan air sekitar 1,5 meter. "Di Kelurahan Tewah banjir tidak terlalu parah. Hanya pemukiman masyarakat yang terendam.'

Meski banjir telah berlalu, pihak BPBD Gumas terus mendata rumah masyarakat yang terkena banjir. Rusdi dan jajarannya berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya, agar data masyarakat yang terkena musibah banjir lebih akurat. Pasalnya, data nantinya juga akan disampaikan ke BPBD Provinsi Kalteng.

'Petugas kami terus melakukan pendataan. Saat banjir memang kami belum menerima laporan korban  meninggal dunia. Namun, dampak banjir tentu menimbulkan kerugian cukup besar untuk masyarakat,' cetusnya.

BPBD Gumas mengingatkan masyarakat supaya selalu waspada, terutama saat intensitas hujan tinggi. Pasalnya, kata Rusdi, dalam situasi saat ini, kedaan cuaca sulit diprediksi. Namun bila masyarakat wasada akan cepat melakukan tindakan antisipasi bila terjadi bencana.  Dari perkiraan cuaca BMKG memang sudah memasuki musim kemarau. Namun faktanya masih terjadi hujan bahkan terjadi banjir. Untuk itu masyarakat harus tetap waspada, terutama daerah rawan banjir. (EPRA SENTOSA/N)

Berita Terbaru