Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kepulauan Riau Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Dalam Masa Rehab Bangunan Sekolah Ambruk

  • Oleh James Donny
  • 19 Mei 2016 - 17:35 WIB

BORNEONEWS, Pulang Pisau - Masih dalam proses pekerjaan rehab, salah satu ruang kelas beserta dua

unit bangunan WC, SMP Negeri 1 Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, sudah ambruk. Kepala Sekolah Yudia Partidina saat ditemui dikediamannya, Kamis (19/5/2016) mengatakan, mendapat laporan dari penjaga malam, bangunan yang dibangun sejak 1977 tersebut ambruk pada malam hari, Rabu (18/5/2016).

Kepsek mengaku tidak mengetahui penyebab ruang yang digunakan oleh kelas 1B tersebut ambruk, karena sebelumnya ruang tersebut masih bisa digunakan, dan tidak terjadi apa-apa. Terkait dengan proyek rehab, Kepsek mengaku tidak mengerti dan memahami masalah proyek, karena pijak sekolah tidak ada menyampaikan usulan untuk rehab tetapi hanya pembangunan selasar sekolah.

 'Kalau kita maunya bangunan tersebut biar saja dulu karena ruangannya masih bisa digunakan, jika akan dibangun, maunya kita bangunan yang baru,' harapnya.

Kepala Dinas Pendidikan Pulpis, Aminah tidak dapat ditemui saat akan melakukan konfirmasi di kantornya. Kadisdik terkesan menghindar. Kesan tidak ramah dan mengulur-ulur waktu juga dilakukan anak buah Kadisdik yang duduk di meja piket depan ruang kepala dinas, sambil berkata kepada awak media, bahwa Kepala Dinas Pendidikan masih ada tamu. Hingga berita siap naik cetak Kepala Dinas tidak berhasil juga ditemui.

Kondisi proyek rehabilitasi ruang kelas pada bangunan sekolah di Kelurahan Bereng Kecamatan Kahayan Hilir tersebut menjadi sorotan masyarakat setempat dan LSM. 'Kalau melihat dari kondisi yang terjadi, kelihatannya rehab dilakukan tanpa perencanaan yang matang,' ujar Romi salah satu warga di Kelurahan tersebut. Menurutnya kondisi bangunan sudah tidak bisa lagi rehab tetapi membutuhan bangunan baru.

Sehubungan hal itu juga Ketua Dewan Pimpinan Kalimantan Corruption Watch (KCW) Pulang Pisau Sendung Zimerman Nanyan mengatakan bahwa pelaksanaan pekerjaan pekerjaan bernilai Rp133 juta tersebut terkesan asal-asalan. Ditengarai proyek rehab tersebut hanya akal-akalan karena tanpa memperhatikan kondisi bangunan secara keseluruhan. 'Dari rehab saja bisa kita lihat, kayu rapuh masih dipakai dan disambung dengan kayu yang baru,' terang Sendung.

Dia mengharapkan agar Dinas Pendidikan memilih konsultan dan kontraktor yang kredibel sehingga dalam perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek tidak terkesan asal-asalan. Pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi/berat ruang kelas, dilaksanakan oleh CV. Redrock jangka waktu 90 hari kalender mulai 17 Maret sampai 14 Juni 2016. (JAMES DONNY/N).

Berita Terbaru