Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Minahasa Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jelang Puasa Harga Daging Sapi Stabil

  • Oleh Rafiuddin
  • 20 Mei 2016 - 20:00 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Harga daging sapi di pasar-pasar di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, masih bertahan stabil menjelang bulan suci Ramadan 2016. Stok cukup dan pasokan normal, membuat nyaris tak ada gejolak harga, meski tak lama lagi memasuki bulan puasa.

'Saat ini harga masih stabil, hanya saja permintaan menurun. Kemungkinan permintaan pada bulan puasa nanti naik,' kata Rusdi, seorang pedagang daging sapi di Pasar Ikan Mentaya (PIM) Sampit, Jumat (20/5/2016).

Menurut Rusdi, harga daging saat ini kisaran Rp125 ribu per kilogram hingga Rp130 ribu per kg. Menurutnya harga itu sudah standar, belum ada kenaikan karena pasokan dari daerah penyuplai seperti Sulawesi dan Madura masih aman.

Jumlah pedagang daging yang menempati los-los di PIM sebanyak 16 orang, dengan permintaan akan daging sapi yang lagi sepi seperti sekarang ini mereka hanya mampu menghabiskan rata-rata sekitar 500 kg daging sehari.

Meski permintaan daging di pasar menurun, namun stok sapi dari distributor tetap stabil. Hanya saja ketersediaan sapi yang saat ini kebanyakan didatangkan dari Sulawesi dikurangi oleh distributor. 'Kalau stok tidak terlalu banyak juga karena distributor tidak berani mendatangkan banyak saat pembeli sepi,' ujarnya.

Dia prediksi, pada bulan puasa nanti permintaan daging akan meningkat hingga 10%. Begitu juga saat lebaran Idul Fitri peningkatan diperkirakan mencapai 50%. 

Kotim masih bergantung pasokan sapi dari luar daerah seperti Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Kalimantan Selatan karena produksi sapi oleh peternak lokal masih rendah. Setiap tahun, daerah yang dipimpin Bupati Supian Hadi untuk dua periode ini, mendatangkan lebih dari 5000 ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi daging.

Hingga saat ini Kotim masih sangat kekurangan daging untuk mewujudkan swasembada daging. Untuk mencapai swasembada daerah itu memerlukan sedikitnya 30 ribu ekor sapi.

'Kita memang masih banyak kekurangan daging. Kalau mau swasembada, harus punya sekitar 30.000 ekor sapi untuk populasinya,' kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (DP3KP) Kotim, I Made Dikantara beberapa waktu lalu.

Untuk mewujudkan swasembada, diakui masih cukup berat. Saat ini populasi di Kotim masih sangat rendah, yakni hanya sekitar 7.000 ekor, jauh dari jumlah yang diharapkan.

'Kebutuhan sapi untuk konsumsi daging di daerah kita tiap tahunnya sekitar 6.000 ekor. Produksi peternakan lokal masih rendah, tidak sampai 50 persen. Apalagi ada aturan, yang boleh dipotong hanya sapi jantan, sedangkan betina produktif tidak boleh. Kalau ada pun itu paling sembunyi-sembunyi. Kalau lewat rumah pemotongan hewan pasti tidak akan diizinkan,' katanya. (FI/N).

Berita Terbaru