Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Sibolga Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Puluhan Rumah Warga Desa Selat Baning Tak Layak Huni

  • Oleh Abdul Gofur
  • 22 Mei 2016 - 15:35 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Puluhan rumah di Desa Selat Baning, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, tidak layak huni. Tak jarang atap puluhan rumah warga yang bermukim di pesisir Pantai Pagatan ini bocor.

Selain terbuat dari seng, atap rumah warga juga ada yang dari sirap kayu. Pun demikian dengan keadaan dinding dan lantai yang berkonstruksi kayu ini, juga banyak yang lapuk serta bolong-bolong. 

Karnadi, warga Desa Selat Baning menuturkan, pada 2015 pernah ada petugas dari Kasongan yang datang ke desanya untuk mendata rumah-rumah penduduk yang tidak layak itu.

"Katanya sih rumah yang kondisinya banyak rusak akan dapat program bedah rumah, tapi sudah hampir setahun lamanya tidak ada kejelasannya," ujar Karnadi, Sabtu (21/5.2016). 

Karnadi mengaku jika puluhan warga pemilik rumah yang sebelumnya dijanjikan bakal direhab ini terus menunggu-nunggu program rehab rumah tersebut.

'Karena sebelumnya sudah dijanjikan, sehingga warga membiarkan rumah yang dinding serta lantainya bolong-bolong, sebab masih menunggu program bedah rumah itu," katanya.

Kadri, warga Desa Selat Baning lainnya mengaku dari sekitat 65 rumah, 30 di antaranya tidak layak huni. 

"Harapan kita kalau memang ada program bedah rumah itu ya bisa segera direalisasikan jangan menunggu-nunggu lagi, nanti malah tidak jadi," harapnya.

Warga Desa Selat Baning ini sejauh ini juga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan tiap hari, termasuk air minum.

"Saat ini kami menggunakan air sungai untuk mandi dan cuci. Tetapi untuk air minum kita menggunakan air hujan yang kita simpan dalam drum penampungan," kata Sabaniah, warga lainnya.

Jika musim kemarau biasanya warga Desa Selat Baning ini membeli air mineral kepada pedagang air keliling.

"Soalnya air sungai dan air sumber asin, makanya kita menggunakan air hujan untuk minum. Teapi sebentar lagi musim kemarau sehingga kita harus siap-siap membeli air untuk minum itu," imbuh Sabaniah yang juga guru TK di desa itu. (ABDUL GOFUR/m)

Berita Terbaru