Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Seram Bagian Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Polsek Gagalkan Peredaran 9 Ribu Butir Obat Zenit di Kotim

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 24 Mei 2016 - 17:00 WIB

BORNEONEWS, Kotawaringin Timur - Jajaran Polsek Ketapang menggagalkan peredaran 9 ribu butir obat zenit carnophen di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, Senin (23/5/2016).

Obat zenith tersebut disita dari tangan Bambang Mujiono (48) warga Jalan Ir H Juanda, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotim. Dia ditangkap saat obat tersebut datang lewat ekspedisi.

"Pelaku ditangkap sekitar pukul 18.00 WIB, bersama barang bukti yang baru saja diterimanya dari ekspedisi," ujar Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Kapolsek Ketapang Kompol Rio Alexander Panelewen, Selasa (24/5/2016).

Saat ditangkap, sang pemilik mulanya tidak mengakui obat zenith tersebut kepunyaannya. Bahkan dia juga mengatakan bahwa itu milik salah seorang temannya. Namun sang teman tidak membenarkan hal itu, dan barang tersebut memang milik Bambang.

Bambang tertangkap berkat laporan masyarakat, yang menginformasikan soal adanya paketan berisi obat zenith. Mendapatkan informas tersebut, aparat langsung bergegass mendatangi tempat keadian perkara (TKP) dan menemukan obat terlarang tersebut. Merekapun langsung mengamankannya, bersama sang pemilik.   

Namun saat di periksa, Bambang mengaku 90 box zenith tersebut paketan yang dikirim jasa ekspedisi ke alamat Hadi Utumo, warga Jl Ir H Juanda 32, Kelurahan Ketapang. Tetapi saat diantar, yang menerima adalah sang ibu.

Sang ibupun tidak merasa anaknya meminta dikirim obat zenith. Melainkan jenis obatan herbal, sesuai yang tertulis dalam nota ekspediasi tersebut. Sehingga dia mengatakan bahwa obat zenith tersebut bukanlah miliknya.

"Kata ibu Hadi, saat diantar ke rumahnya, paketan tersebut kondisinya terbuka. Sehingga kemungkinan besar sudah diisi oleh pemilk zenith tersebut," ungkap Rio.

Walaupun sudah diketahui pemilik obat zenith tersebut, hingga saat ini polisi terus mendalami kasus itu. Polisi mencari bukti-bukti baru, dan mencari tahu dari mana tersangka mendapatkan barang tersebut, serta siapa saja komplotannya. (MUHAMMAD HAMIM/N).

Berita Terbaru