Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Tim Terpadu Penutupan Lokasi Prostitusi Lakukan Survei

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 24 Mei 2016 - 19:30 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tim terpadu penertiban lokasi prostitusi di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan survei untuk menentukan titik-titik pembongkaran lokasi yang diduga menyediakan jasa esek-esek.

Tim yang terdiri dari Polres Kobar, Kodim 1014/Pbn, TNI AU dan Satpol PP serta SKPD terkait meluncur menuju lingkar luar kota Jalan Ahmad Yani dan kawasan Simpang Kodok.

Hasil pemetaan sebanyak 26 bangunan di kawasan tersebut diduga menyediakan jasa pelayanan plus. Ditemukan banyak kamar di dalam bangunan yang menyerupai rumah dan warung tersebut. Seperti bangunan milik Lunto. Di dalam rumahnya ditemukan puluhan kamar-kamar. Sementara dari 26 bangunan itu jumlah kamar mencapai ratusan.

Anehnya, tidak ditemukan satu pun wanita penjaja seks komersial (PSK) di tempat tersebut. Sebagian juga sudah terkunci dari luar. Menurut para pemilik (mucikari) para PSK itu sudah pulang ke Jawa sejak mengetahui pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat akan melakukan penertiban. 

Walau begitu tim terpadu tetap menandai bangunan tersebut dengan cat semprot agar saat pelaksanaan eksekusi tidak salah sasaran. 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Gusti M. Nur Aini meminta kepada pemilik bangunan untuk segera membongkar kamar-kamar itu. Jika belum dibongkar saat tim terpadu datang pada 1 Juni 2016, maka tim akan membongkar bangunan mereka. 

"Ya, kita imbau agar mereka membongkar kamar-kamar yang jumlahnya puluhan di bangunan mereka. Kalau tidak, maka tim akan eksekusi nantinya," kata M Nur Aini.

Ia menjelaskan, kegiatan survei atau pemetaan lokasi yang diduga sebagai tempat prostitusi itu sebagai tahapan sebelum hari H pelaksanaan. Kegiatan tersebut juga untuk mengantisipasi agar tim nantinya tidak salah sasaran dalam membongkar bangunan.

Sementara itu, Kapolres Kobar AKBP Heska Wahyu Widodo melalui Kanit Bintibmas Polres Kobar, Aiptu Cecep LL Buana menegaskan, tahapan terakhir sebelum hari H adalah tahapan evaluasi pada Jumat, (27/5/2016). Pada tahapan ini tim akan menempelkan surat pemberitahuan yang ditempelkan pada sejumlah bangunan yang sudah teridentifikasi.

"Ini untuk menghindari adanya permasalahan saat nanti tim turun dengan alat berat. Artinya kita sudah memberitahukan kepada mereka untuk membongkar kamar-kamar yang tidak pada peruntukannya," tegas Cecep.

Kanit Bintibmas Cecep LL Buana beserta Kadinsos Kobar, Satpol dan TNI AU serta Kodim 1014/Pbn tidak kenal lelah memberikan pengertian kepada pemilik bangunan untuk membongkar kamar di bangunan tersebut. 

Informasi yang diperoleh Borneonews, para PSK yang biasanya banyak berkeliaran di tempat tersebut, sebelum tim datang sudah diungsikan terlebih dahulu dengan menggunakan mobil. Wajar saja tim tidak menjumpai satu pun PSK di sejumlah kawasan tersebut. (KOKO SULISTYO/m)

Berita Terbaru