Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Penambang Berlindung Di Balik Atribut TNI

  • Oleh Abdul Gofur
  • 25 Mei 2016 - 14:10 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Kalangan TNI menemukan alat berat merek Komatsu yang ditempeli logo TNI melakukan aktivitas penambangan tanpa izin (PETI) di Kabupaten Katingan. Rupanya, penambang liar berlindung di balik atribut TNI. Di Wilayah itu, PETI  semakin merajalela, terutama di tepi Jalan Kereng Pangi-Baun Bango.

Anggota TNI dari Kodim 1015 Sampit di Kasongan Kabupaten Katingan saat monitoring wilayah menemukan alat berat tengah melakukan aktifitas ilegal mining itu di Jalan Kereng Pangi - Baun Bango Km14 Lokasi Piket 41,Selasa (24/5) sore. Daerah ini masih masuk wilayah Desa Tumbang Liting, Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Menurut Perwira Penghubung Kodim 1015 Sampit di Kasongan, Kabupaten Katingan, Mayor Inf Mahsun Abadi, alat berat yang digunakan menambang emas ilegal ini ditempeli atribut TNI, berupa logo Korem Panju Panjung, Korem 102/PJG Palangka Raya.

"Kemudian ada satu pekerja yang memakai pakaian TNI berupa celana, sama persis seperti yang saya pakai ini," sebut Mayor Inf Mahsun Abadi.

Menurutnya, lambang TNI, baik berupa atribut/logo dan pakaian tidak boleh digunakan sembarangan. "Apalagi digunakan untuk kegiatan ilegal mining seperti ini, ini tidak boleh, dan saya punya hak (menindak)."

Lambang dan pakaian yang digunakan itu bisa merusak nama baik TNI di mata masyarakat. Makanya, kata Mahsun, begitu mendapat laporan dari Sersan Parto yang mengetahui itu saat monitoring wilayah, merek langsung mendatangi lokasi  dan melakukan pengecekan.

Setelah dilakukan pengecekan dan juga keterangan operator alat berat bernama Krisnanto (28), ujar Mahsun Abadi sebelumnya alat berat itu sempat digunakan untuk kegiatan program cetak sawah di wilayah Kecamatan Katingan Tengah, namun kemudian mundur. Lalu, disewa orang lain untuk menambang di wilayah tersebut dengan atribut TNI masih menempel pada alat berat itu.

Saat itu juga logo Korem Panju Panjung yang menempel pada alat berat dilepas dan diamankan pihak TNI.

Pun demikian dengan pakaian loreng yang dikenakan Suarji (46) yang juga kepala kerja penambangan ilegal, juga telah diamankan pihak TNI.

Mayor Mahsun Abadi telah melaporkan hal ini kepada Dandim 1015 Sampit dan juga pihak Korem Panju Panjung 102 di Palangka Raya. Tetapi, ia menolak disebut melakukan razia. "Yang jelas kami tidak melakukan razia, sebab kalau razia kan harus dibentuk tim terpadu yaitu dari beberapa unsur. Kita hanya mengamankan atribut TNI yang digunakan menambang itu, dan juga memberitahu kepada mereka agar tidak mengulangi perbuatannya lagi menggunakan atribut TNI untuk keperluan ilegal."  (ABDUL GOFUR/N).

Berita Terbaru