Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Cianjur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Kotawaringin Timur Sebut Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil

  • Oleh Rafiuddin
  • 25 Mei 2016 - 15:10 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Bupati Kotawaringin Timur Supian hadi sebut harga berbagai kebutuhan pokok di Sampit, khususnya di dua pasar yang ada di Koptya sampit yakni Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) dan Pasar Ikan Sampit relatif stabil.

'Dari sidak yang kami lakukan hari ini, alhamdulillah harga kebutuhan pokok tidak ada kenaikan. Mulai dari minyak beras, ikan, telur dan lainnya tidak ada yang naik. Cuma yang naik hanya kacang-kacangan, termasuk cabe juga harganya stabil,' kata Supian Hadi usai melakukan sidak di Pasar PPM Sampit, Rabu (25/5/2016).

Menjelang Ramadan, kata Supian hadi, komoditas yang biasanya naik seperti bawng merah dan bawang putih. Namun informasi dari para pedagang harga bawang merah dan bawang putih beberapa hari lagi akan turun karena distribusi bawang dari Bima akan segera ada karena disana sudah panen. Harga bawang merh saat ini tembus hingga Rp48 ribu per kilogram, sedangkan bawang putih Rp38 ribu per kg.

'Kemungkinan ke depan harga bawang merah dan putih akan turun, karena menurut pegadang tadi, di Bima khususnya bawang akan masuk nanti membanjiri Kotim melalui Banjarmasin. Itu yang membuat harga tetap stabil atau malah turun,' ujarnya.

Sementara itu, untuk harga beras tambah Supian Hadi, akan tetap stabil karena saat ini Kotim lagi melakukan penan raya. Sehingga diyakini beras tidak akan terjadi lonjakan harga, jutsru harga beras diprediksi akan turun.

'Karena kita sudah ada panen raya beberapoa kali, ini sangat membantu mengatasi inflasi di sektor beras. Jadi harganya relative, seperti beras siam epang yang biasanya naik sekarang turun,' ujarnya.

Supian mengaku akan terus memantau harga kebutuhan pokok di pasar. Baik jelang bulan Ramadan maupun jelang idul fitri nanti. Karena saat-saat itu biasanya kenaikan harga terjadi seiring meningkatnya daya beli masyarakat.

Dia juga mengingatkan kepada distributor agar tidak menimbun barang yang nanti bias memicu kenaikan harga. Namun dia mengaku dengan harga barang yang relative stabil ini, jika ada pihak yang menimbun justru akan rugi.

Sudah menjadi hal biasa, harga sembilan bahan pokok (Sembako) menjelang bulan ramadandan idul fitri naik, sering melambung tinggi dan tidak mampu dikontrol Pemerintah. Hal ini sering meresahkan masyarakat dan bila kemampuan keuangan terbatas, terpaksa menunda belanja. Sebut saja daging, telur, dan tepung terigu, yang langganan harganya merangkak naik.

'Nanti seminggu menjelang puasa dan Lebaran, pasti harga sembako sebagian akan mengalami kenaikan, entah itu resmi dinaikkan atau pengusahanya yang menaikkan sendiri. Pemerintah harus tetap mengawasi harga-harga di pasar,' kata Sutmi, salah seorang warga di PPM Sampit. (RAFIUDIN/m)

Berita Terbaru