Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Minahasa Utara Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Antisipasi Eksodus Penghuni Lokasi Prostitusi ke Barakan

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 25 Mei 2016 - 16:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Tim terpadu, TNI-Polri, Satpol PP dan SKPD terkait, mewaspadai eksodus penghuni lokasi prostitusi ke barakan-barakan. Tanda-tanda eksodus sudah terlihat saat tim terpadu melakukan pemetaan lokasi prostitusi di Jalan Ahmad Yani dan kawasan Simpang Kodok, Selasa (24/5/2016).

Saat itu tak satu pun pekerja seks komersial (PSK) yang terlihat batang hidungnya. Dari informasi Borneonews, puluhan PSK dari 30 tempat, sudah diamankan para mucikari ke barakan di sekitar kawasan tersebut atau pun di wilayah perkotaan.

Seorang mucikari menceritakan, banyak faktor yang melatarbelakangi para mucikari tidak melepas begitu saja wanita penghibur tersebut. Antara lain, faktor keterikatan utang piutang. Tidak tanggung-tanggung satu PSK rata-rata mempunyai utang dengan mucikari di atas Rp10 juta.

"Faktor lainnya, mereka bingung mau kerja apa saat pulang ke daerah asalnya," ungkap sumber Borneonews di kawasan Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (25/5/2016).

Kepala Seksi Operasional (Kasi) Ops, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP, Supiansyah menceritakan, informasi yang diperolehnya, penghuni lokalisasi sudah masuk ke barakan-barakan, atau rumah kos-kosan. Ia juga tidak menampik, modus transaksi sekarang bergeser melalui perangkat telepon seluler. Untuk itu, ia bakal berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, Lurah, Desa hingga ketua RT untuk melakukan pendataan penghuni barakan.

Selain itu, dalam waktu dekat ini Satpol PP akan melakukan razia per wilayah terhadap barakan-barakan yang diindikasikan sebagai barakan mesum. "Kita lakukan pendataan penghuni barakan dan berkoordinasi dengan Camat, Lurah bahkan ketua RT," ujar  Supiansyah. (KOKO SULISTYO/N).

Berita Terbaru