Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kolaka Timur Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

ASN Berambut Pirang di Dinkes dan RSUD Bikin Gerah Ketua Penggerak PKK Katingan

  • Oleh Hairul Saleh
  • 26 Mei 2016 - 13:13 WIB

BORNEONEWS-Kasongan:  Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan Endang Susilawatie mencibir tingkah laku sejumlah oknum aparatur sipil negara (ASN) yang mengikuti gaya ala dunia barat, merubah warna hitam rambut mereka menjadi merah. Menurut Endang gaya pewarnaan rambut demikian sedang ngetrend di kalangan ASN terutama di Dinas Kesehatan dan RSUD Mas Amsyar Kasongan.

Ungkapan ketidaksenangan istri Bupati Katingan itu diluapkannya pada acara lomba masak 'Panginan Sukup Simpan' dalam rangka memperingati hari Kesatuan Gerak PKK ke 44 di Gedung Serbaguna Salawah Kasongan, Kamis (26/5).

"Banyak ASN yang mewarnai rambut dengan warna merah, terutama yang banyak saya temukan di Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUd) Mas Amsyar Kasongan'," beber Endang.

Selaku wakil rakyat, Endang menyatakan miris atas ulah ASN yang mewarnai rambut tersebut. Karena dampak yang diakibatkan membuat citra ASN menjadi tidak baik di mata masyarakat yang menilai.

"Pada berbagai kegiatan saya sudah menyampaikan jangan gunakan rambut warna merah. Beberapa kegiatan yang saya hadirkan banyak sekali rambut warna merah pakai pakaian ASN lagi, kalau warna putih nggak masalah," cetusnya.

Selayaknya, ucap Endang, ASN sebagai pelayan masyarakat harus benar-benar menyadari statusnya sebagai pelayan masyarakat dengan menampilkan penampilan yang benar dan rapi, bukan malah menampilkan gaya dandanan yang aneh-aneh.

"Saya selaku anggota dewan tidak setuju ASN menggunakan rambut merah, kodrat perempuan itu rambutnya berwarna hitam kalau dia berubah berwarna putih. Sudah lama kita lihat dan kita sampaikan pada beberapa kegiatan, namun tidak diidahkan," ungkapnya.

'Saking geramnya, Ketua TP-PKK itu menyebut jika ASN tetap mewarnai rambut dan menggunakan rok di atas lutut lebih baik bekerja di komplek yang tidak bagus alias diskotik yang notabene lebih membutuhkan karyawan yang dengan tampilan dandanan seperti itu.

"Masalah penampilan ASN ini harus ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Dalam hal ini kepala SKPD harus lebih tegas lagi kepada jajarannya. Saya pernah bilang kepada kepala Dinkes dan rumah sakit jika tidak mampu mendidik anak buah mereka lebih baik nggak usah jadi kepala dinas," pungkasnya. (rul/*)

Berita Terbaru