Aplikasi Pilgub (Pemilihan Gubernur) Propinsi Kalimantan Tengah Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kotim Targetkan PAD Rp2 Triliun

  • Oleh Rafiuddin
  • 26 Mei 2016 - 17:00 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bekerja keras, untuk mengejar target meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) hingga Rp2 triliun lebih. Periode pertama 2010-2015, kepemimpinan Supian Hadi dan Taufiq Mukri (Sahati), PAD Kotim Rp1,5 triliun dari target Rp1,1 triliun.

"Kalau tidak salah target kita ke depan sekitar Rp2 triliun lebih hingga 2021 nanti di akhir masa jabatan kami," kata Bupati Kotim, Supian Hadi beberapa waktu lalu.

Pada periode keduanya 2016-2021, Supian Hadi akan terus berupaya menggenjot PAD Kotim. Namun target PAD yang cukup tinggi itu, pemerintah daerah tidak akan terlalu memberatkan masyarakat terutama pedagang kecil sebagai objek pajak.

"Target meningkat APBD kita jangan terlalu berharap dana DAK, PAD kita tingkatkan. Tapi PAD tanpa menyulitkan masyarakat, kalau perlu pajak warung-warung kecil kita hapus. Bagaimana PAD kita tingkatkan melalui sektor-sektor lain, kapan perlu pajak-pajak yang memberatkan masyarakat kecil menengah ke bawah kita hapus. Tapi PAD meningkat itu kita cari formulasinya. Bukan berarti PAD kita tingkatkan, pajak-pajak atau pungutan apapun pungutan ditingkatkan. Pajak-pajak pedagang kecil ditingkatkan itu saya tidak mau, kapan perlu pajak mereka kita hapus," jelasnya.

Untuk itu lanjutnya, pemerintah daerah akan mencarikan formulasinya bagaimana pajak-pajak pedagang kecil ditiadakan untuk menyuburkan ekonomi masyarakat.

Dengan dasar pencapaian PAD pada periode pertama yang melebihi target tersebut, menjadi alasan pemerintah mampu meningkatkan PAD ke depan. Jika PAD terus meningkat pembangunan daerah akan mampu terus digenjot.

Sebagai leader (bupati) Supian Hadi tidak ingin hanya berdiam diri di daerah. Jika hanya di daerah, sulit meningkatkan PAD. Karena itu, dia mengaku harus mencari peluang di pusat menyesuaikan program sehingga anggaran pusat pun mampu dibawa ke daerah.

"Bupati leader kalau hanya tidur saja di sini sulit, tidak akan meningkat APBD. 2020 akhir nanti target kami pembangunan akan lebih baik lagi dibandingkan periode pertama. Jangan melihat bupati jarang dikantor karena memang mencari duit," ujar Supian Hadi.

Dia menjanjikan, pembangunan lima tahun ke depan akan semakin merata. Pada 2020 akhir nanti masyarakat akan langsung melihat bagaimana bukti pembangunan. (FI)

Berita Terbaru