Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Petugas Kebersihan Dipertanyakan

  • Oleh Wahyu Krida
  • 28 Mei 2016 - 16:40 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) bagi awak truk pengangkut sampah di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dipertanyakan. Itu yang mengemuka menanggapi tewasnya petugas pengangkut sampah yang tergilas truk kendaraan kerjanya.

"Bila pertanyaannya bagaimana solusi agar para petugas bisa bekerja dengan aman dan tidak lagi menumpang di atas bak dan di samping truk, ada tiga opsi solusi yang bisa dijalankan," ujar Kasi Kebersihan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kobar, Jumadianto  Jumat (27/5/2016).

Pertama, kata Jumadianto, memberikan fasilitas sepeda motor operasional kepada awak truk selama mereka berkeliling mengambil sampah. "Jadi ada 12 truk sampah yang tiap hari bertugas. Satu truk diawaki 6 orang. Jadi 2 orang yaitu sopir dan satu petugas nantinya berada di kabin truk. Sedangkan 4 orang lagi berboncengan, menggunakan 2 unit sepeda motor."

Karena itu, lanjutnya, untuk melayani total 12 unit truk, diperlukan motor pengiring sebanyak  24 unit. "Tentunya anggaran operasional untuk membeli bahan bakar motor para petugas bermotor haris disediakan," jelasnya.

Kemudian opsi kedua, lanjutnya, truk pengangkut sampah diiringi satu unit pick up pengangkut petugas pemungut sampah.  Bila dua solusi tersebut direalisasikan, kata dia, satu sisi keamanan para petugas lebih terjamin. Namun apakah tidak ada muncul anggapan di masyarakat bahwa hal ini pemborosan, bila dilihat dari sisi pembelian kendaraan dan biaya operasional. "Silakan masyarakat yang memutuskan sendiri."

Ketiga, setiap kelurahan atau desa menentukan satu atau dua titik, dikelola oleh kelurahan atau desa agar truk bisa mengambil sampah di tempat tersebut. "Sehingga petugas tidak lagi bergelantungan dan turun naik di sisi bak truk untuk mengambil sampah yang diecer di pinggir jalan. Nah opsi ketiga inilah yang kami harapkan bisa diterapkan oleh masyarakat dengan alasan efisiensi, keamanan petugas dan biaya."

Menurut Jumadianto, hal itu bisa dilihat di sepanjang Jalan Iskandar, masyarakat membuang sampah dengan cara meletakkan bungkusan plastik sampah di pinggir jalan. Bila petugas harus naik dan turun truk, untuk mengambil eceran sampah di sepanjang Jalan Iskandar, stamina petugas akan sangat terkuras. Ia mengaku pernah mencoba, naik ke atas bak dan turun ke jalan untuk memunguti sampah. memang sangat menguras stamina.

"Karena itulah terpaksa petugas bergelantungan di sisi bak truk untuk memunguti sampah yang diletakkan secara ecer di pinggir jalan.," jelasnya.

Beberapa hari lalu, seorang petugas kebersihan tewas dilindas truk. Sang pasukan kuning itu melompat dari truk untuk mengambil sampah, saat kendaraan masih melaju, sampai akhirnya sopir tak melihatnya. Kepalanya terlindas ban truk, dan petugas kebersihan kota itu meninggal dalam tugas. (WAHYU KRIDA/N).

Berita Terbaru