Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Pangandaran Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Rishdul Kiblat di Palangka Raya Tertutup Mendung

  • Oleh M. Muchlas Roziqin
  • 28 Mei 2016 - 17:30 WIB

BORNEONEWS, Palangka Raya - Kementerian Agama mengeluarkan edaran mengenai Rashdul Kiblat ke seluruh umat Islam di Indonesia. Termasuk kepada kemenag di daerah. Di Palangka Raya, Rishdul Kiblat tertutup mendung. Fenomena itu dimanfaatkan sebagai cara untuk melihat kembali arah kiblat sejumlah masjid ataupun mushalla.

Rashdul Kiblat adalah kondisi matahari tepat diatas Kabah yang merupakan arah kiblat salat. Sehingga bayang-bayang suatu benda yang berdiri tegak lurus dimana saja akan mengarah lurus ke Kabah. Kondisi tersebut bertepatan pada Jumat (27/5/2016) pukul 16.18 WIB. 

Sehubungan hal itu, Kemenag melalui direktur urusan agama Islam dan pembinaan syariah, Muhammadiyah Amin mengingatkan bagi kaum muslimin yang akan memperbaiki arah kiblat disesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.

Kepala kantor wilayah (Kawil) Kemenag Kalteng, Abdul Halim mengatakan pihaknya belum mendapat laporan dari sejumlah daerah apakah ada yang melakukan koreksi kiblat dengan memanfaatkan momentum alam tersebut. Halim juga menyebut pihaknya tidak menentukan titik-titik mana yang diujicoba melaksanakan Rishdul Kiblat.

"Kita tidak menentukan titik mana saja. Kita juga belum dapat laporan dari daerah apakah ada yang melakukannya," ungkap Halim kepada Borneonews saat menghadiri undangan Gubernur Sugianto Sabran untuk doa bersama KH. Asmuni, atau Guru Danau di Istana Isen Mulang, Jumat (27/5/2016) malam.

Sementara itu, Kepala Kemenag Kota Palangka Raya, Baihaqi mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan Rishdul Kiblat karena cuca tidak bagus akibat kondisi langit Palangka Raya diselimuti mendung. "Di wilayah kita tidak bisa, karena sore tadi kan matahari tidak nampak akibat tertutup mendung kan. Jadi tidak bisa terapkan itu."

Padahal momen tersebut, tambahnya, sangat bisa digunakan untuk membantu mencocokkan arah peimaman dan shaff sholat di masjid. Tidak harus mengubah bangunannya tapi cukup garis shafnya digeser. (M. MUCHLAS ROZIKIN/N).

Berita Terbaru