Aplikasi Pilwali (Pemilihan Walikota) Kota Mataram Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menteri Pariwisata Luncurkan Calendar Event Riau 2016

  • Oleh Kementerian Pariwisata
  • 29 Mei 2016 - 16:15 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachmad meluncurkan Calendar of Event Riau 2016 di Balairung Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Jumat (27/5) malam. Agenda itu adalah bentuk dukungan Kementerian Pariwisata terhadap pencapaian target kunungan wisatawan di Provinsi Riau.

Akan ada sejumlah acara unggulan pariwisata dalam Calendar of Event Riau 2016 yang menyoroti daya tarik alam, budaya dan daya tarik wisata buatan Riau. Ada even Bono yang siap menyapa pada 4-6 November 2016, Tour de Siak, ajang balap sepeda di Kabupaten Siak Sri Indrapura pada 21-25 September 2016.

Ada juga lomba balap perahu Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi pada 24 - 28 Agustus 2016. Sementara acara ritual Bakar Tongkang akan berlangsung di Bagan Siapi-api, Rokan Hilir, Riau pada 20-21 Juni 2016.

Acara Gema Muharram pun siap gelar pada 1 hingga 2 Oktober 2016. Lalu Riau Marathon yang akan melibatkan pelari marathon berkelas dunia yang akan digelar di Pekanbaru pada  11 Desember 2016 nanti. Selain itu terdapat sejumlah destinasi dan objek wisata yang layak dikunjungi di Provinsi Riau dan objek Wisata Bahari di Pantai Rupat di Kabupaten Bengkalis pada 14 hingga 17 November 2016.

'Pilihan Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan adalah pilihan yang sangat tepat. Riau sudah tidak bisa mengadalkan minyak bumi dan Crude Palm Oil (CPO). Ke depan, kedua komoditas ini kecenderungannya terus menurun,' kata Arief Yahya, Jumat (27/5) malam.

Dalam tiga tahun terakhir komoditas lain terus menunjukkan penurunan. Hanya pariwisata saja yang trennya naik. Sektor ini ada di posisi nomor empat penghasil devisa setelah minyak, batu bara dan kelapa sawit.

'Pada tahun 2020 penghasilan devisa dari minyak bumi, trennya akan menurun tajam begitu juga dari CPO. Sedangkan pariwisata trennya meningkat dan akan menjadi penghasil devisa terbesar yang mencapai Rp 240 triliun,' ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Marketeer of The Year 2013 itu mengatakan, Riau mempunyai beragam atraksi menarik. Festival budaya Pacu Jalur dan Bakar Tongkang misalnya. Dua tradisi yang telah berjalan seabad lebih itu terbukti mampu mengundang banyak wisatawan, termasuk wisman etnis Tionghoa yang mencapai 20 ribu orang. Riau juga memiliki even wisata petualangan (adventure tourism) dan wisata olahraga (sport tourism) yang sangat prospektif. Sejumlah daya tarik itu, diyakini bisa menarik wisatawan domestik dan  wisatawan mancanegara (wisman).

'Jadi memang yang memengaruhi wisman berkunjung itu adalah even dan wisata yang disajikan. itu haruslah memenuhi standar kelas dunia. Selain itu akses transportasi juga harus diperhatikan, misalnya bandara harus tingkat internasional,' kata mantan Dirut Telkom itu.

Sejalan dengan hal ini, Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan bahwa provinsi yang disebut "Bumi Lancang Kuning" tersebut tidak hanya identik dengan hasil minyak bumi dan hamparan kelapa sawit. Saat ini, ada juga potensi wisata yang sedang digali.

'Bumi Lancang Kuncing ini juga sedang berbenah dalam mengembangkan sektor pariwisatanya yang dapat menggerakkan roda perekonomian,' ujar Rachman.

Pada 2015, sektor pariwisata Riau sempat mendapat pengakuan global. Riau yang mewakili Indonesia pada China-ASEAN Expo 12th di Nanning, Tiongkok, Riau meraih predikat City Of Charm untuk penampilan seni dan budaya yang diperlombakan. (m)

Berita Terbaru