Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Toba Samosir Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Masuk Sumur, Anak 2,5 Tahun Tewas Tenggelam

  • Oleh Muhammad Hamim
  • 30 Mei 2016 - 17:40 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Ahmad Aan Perdana (2,5) warga Desa Bagendang Permai, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), tewas tenggelam akibat tercebut ke dalam sumur.

Tenggelamnya anak tersebut pada Sabtu (28/5/2016) sekitar pukul 17.30 WIB., saat ia sedang asyik bermain di sekitar mes karyawan PT Menteng Jaya Sawit Perdana (PT MJSP).

"Tidak diketahui kapan tenggelamnya, karena sejak pagi dia tidak pulang ke rumah. Dan langsung ditemukan oleh warga di dalam sumur yang berukuran 2x3 meter, dengan kedalaman sedada orang dewasa," ujar Kapolres Kotim AKBP Hendra Wirawan melalui Kapolsek Sungai Sampit Iptu Masriwiyono, Minggu (29/5/2016). 

Sedangkan kejadian tersebut bermula ketika korban minta izin dengan sang ayah, Mislan, 40, untuk bermain di sekitar mes karyawan yang ada di Blok C, Bedeng 02G desa tersebut. Karena memang sering bermain di luar, ayahnyapun langsung mengizinkan, apalgi saat itu dia hendak bekerja. 

Tidak adanya pengawasan dari keluarga tersebut. Membuat sang anak tidak terkontrol. 

Hingga menjelang Magrib, sang ayahpun kebingungan, karena tidak melihat anaknya ada di rumah. Diapun memutuskan untuk mencarinya, dengan bertanya-tanya sama orang yang berada di daerah tersebut.

Namun mereka mengaku tidak melihatnya. Sehingga banyak warga di daerah itupun ikut mencari bocah tersebut. Hingga pada akhirnya, seorang warga bernama Romansyah yang mencurigai sumur yang berada di sekitar daerah itu karena kondisi airnya sedang keruh. 

Mendapati hal itu, Romanpun langsung terjun ke sumur itu. Beberapa saat setelah terjun, diapun berhasil medapatkan jasad korban yang diduga kuat sudah tewas di tempat kejadian. 

"Korban tewas di dalam sumur, dan tidak bisa menyelamatkan dirinya," lanjut Mariwiyono. 

Walaupun sudah tewas, namun kasus tenggelam tersebut hingga kini belum ada dilaporkan, baik itu dari pihak keluarga maupun pihak perusahaan. 

"Tidak ada yang lapor ke kami, namun yang pasti kami akan menyelidiki hal tersebut," kata Masriwiyono. (M HAMIM/m)

Berita Terbaru