Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Menteri ESDM Soroti Harga Minyak Mentah Turun Saat Bahas BBM

  • Oleh ANTARA
  • 15 Mei 2024 - 02:00 WIB

BORNEONEWS, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyinggung turunnya harga minyak dunia menjadi 83 dolar AS per barel ketika ditanya mengenai nasib harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi setelah Juni 2024.

“Sekarang kan harga crude (minyak mentah) 83 (dolar AS per barel), sudah turun,” ujar Arifin ketika ditemui di Tangerang, Banten, Selasa.

Pernyataan tersebut menanggapi kemungkinan naiknya harga BBM nonsubsidi setelah bulan Juni, mengingat pemerintah telah menahan kenaikan harga BBM nonsubsidi sejak awal tahun 2024.

“Saya berdoa begitu (harga minyak stabil), malah kalau bisa lebih turun lagi,” ucap dia.

Pada Jumat (26/4), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Minyak mentah Brent tercatat sudah mencapai 88 dolar AS per barel, meningkat 14,3 persen secara year to date (ytd). Begitu juga dengan West Texas Intermediate (WTI) yang juga mengalami peningkatan harga 17,5 persen (ytd) menjadi 84,2 persen.

Saat ini, harga minyak untuk jenis WTI berada pada kisaran 79 dolar AS per barel dan untuk Brent berada pada kisaran 83 dolar AS per barel.

Lebih lanjut, ketika disinggung mengenai nasib harga BBM nonsubsidi setelah bulan Juni, Arifin mengatakan bahwa Kementerian ESDM belum bertemu dengan kementerian terkait lainnya, seperti Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, hingga Kementerian Perekonomian.

“Kami belum ketemu. Harus ketemu dulu dong, sama kementerian terkait. Kan itu harus,” ujar Arifin.

Sebelumnya, Arifin mengungkapkan pertimbangan pemerintah menahan harga BBM untuk tetap stabil hingga Juni 2024, meskipun terjadi gejolak harga minyak dunia, eskalasi konflik di Timur Tengah, hingga pelemahan kurs rupiah terhadap dolar AS.

"Kan kami sudah bilang sampai Juni 2024 (ditahan), pertimbangannya kan kita baru recovery, masyarakat ini jangan sampai kena beban tambahan, itu aja," kata Arifin.

ANTARA

Berita Terbaru