BORNEONEWS,Kasongan-Tiwah massal menjadi agenda rutin tahunan di Kabupaten Katingan. Hal ini disampaikan Bupati Katingan, Ahmad Yantenglie saat membuka Tiwah Massal di Desa Tumbang Manggo Kecamatan Sanaman Mantikei, Rabu (1/6/2016).

Menurut Bupati , upacara Tiwah massal merupkan kegiatan keagamaan Umat Hindu Kaharingan di Provinsi Kalteng.

Secara fakta, dirinya menyadari bahwa tatanan kehidupan masyarakat Kalteng sebagian besar bersumber dari Hindu Kaharingan.

Terutama adat dan budaya yang kadang sulit dibedakan mana upacara adat dan mana upacara ritual yang memiliki daya tarik dan nilai kesakralan tinggi.

"Berdasarkan hal tersebut, tahun ini kami mencoba bekerjasama dengan lembaga agama Hindu Kaharingan melalui instans terkait untuk mengangkat salah satu upacara ritual, yaitu Tiwah menjadi even tetap bidang kebudayaan dan pariwisata daerah yang terjadwalkan setiap tahun dengan konsep Tiwah massal," ujar Bupati Ahmad Yantenglie.

Untuk tahun ini Tiwah massal selain dilaksanakan di Tumbang Manggo Kecamatan Sanaman Mantikei. Ke depan juga bakal digelar di Kecamatan Pulau Malan, pada Nopember 2016 mendatang.

Bupati mengaku saat ini anggaran untuk Tiwah massal masih dalam bentuk kebijakan.

"Ke depannya ritual acara Tiwah massal ini akan kita perda-kan, sehingga jika masa kepemimpinan saya berakhir, agenda ini tetap berlanjut," imbuhnya.

Ketua Panitia Lokal Tiwah massal, Desa Tumbang Manggo, Sair Sua menuturkan, jika dalam Tiwah massal ini jumlah keluarga yang ikut serta sebanyak 45 kepala keluarga )KK) dengan jumlah 74 arwah yang diikuti sejumlah desa."1 Juni ini adalah tabuh pertama, dan tabuh kedua 3 Juni," sebutnya.

Pada tabuh pertama ada 6 ekor kerbau, 3 sapi dan 4 babi dan puluhan ekor ayam yang dibunuh/sembelih.

Sementara tabuh kedua ada 7 ekor kerbau 4 sapi, 5 babi dan puluhan ayam yang disembelih. (GP/B-7)