Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Bangka Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Gempa di Sukamara Dipicu Aktivitas Sesar Aktif

  • Oleh Wahyu Krida
  • 24 Juni 2016 - 13:11 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Terjadinya gempa bumi yang mengguncang kuat daerah Kandawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dan Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah, Jumat (24/6/2016) sekitar pukul 07.41 WIB, dipicu adanya aktivitas sesar aktif.

Kepala BMKG Pangkalan Bun Lukman Soleh menjelasakan, informasi yang didapatkannya dari BMKG Pusat. 

"Berdasarkan penjelasan Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa dengan kekuatan 5,0 dengan episenter terletak pada koordinat 2,61 LS dan 110,19 BT, tepatnya didarat pada jarak sekitar 10 kilometer arah baratdaya Kota Kandawangan, Ketapang, Kalbar, pada kedalaman hiposenter 10 kilometer," jelasnya.

Menurutnya efek gempabumi yang didasarkan pada Peta Tingkat Guncangan (shake map) BMKG menunjukkan bahwa wilayah terdampak gempabumi di Kota Kandawangan dan sekitarnya mengalami guncangan pada skala intensitas V-VI skala satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang dikenal dengan nama Modified Mercalli Intensity (MMI) atau pada Skala III bila dilihat dari Skala Intansitas Gempa (SIG) yang dikeluarkan oleh BMKG.

"Artinya getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan orang terkejut dan lari keluar dan kerusakan ringan pada bangunan rumah dapat terjadi. Menurut laporan banyak warga setempat panik dan berlarian keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Laporan terbaru menyebutkan terjadi kerusakan ringan pada beberapa bangunan rumah di Kandawangan sebagai dampak gempa bumi ini," jelasnya.

Dari hasil analisis mekanisme sumber, lanjutnya,  menunjukkan bahwa gempabumi ini dibangkitkan oleh sesar aktif dengan mekanisme sesar turun (normal fault). 

"Kondisi ini sesuai dengan data geologi setempat yang menunjukkan bahwa di daerah ini terdapat struktur tektonik berupa lipatan, sesar, dan kelurusan. Lipatan umumnya berarah timur-barat," jelasnya.

Sementara itu, di zona ini sistem sesar tidak berkembang dengan baik, hanya berupa sesar-sesar mikro yang umumnya berarah timur-barat. Kelurusan umumnya juga berarah timurlaut-baratdaya dan barat-timur. Sehingga masih relevan jika jurus sesar yang dihasilkan analisis mekanisme sumber berarah tenggara-barat-laut.

Berdasarkan monitoring BMKG, hingga penjelasan ini disampaikan, sudah terjadi satu kali gempabumi susulan. 

"Kepada masyarakat Kandawangan dan sekitarnya, dihimbau agar tetap tenang sambil mengikuti arahan BPBD dan BMKG, serta tidak terpancing isu karena gempabumi susulan yang terjadi kekuatan semakin kecil dan tidak ada potensi akan terjadinya gempabumi yang lebih besar," pungkasnya.(WAHYU KRIDA/m)

Berita Terbaru