Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kebumen Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

DPRD Kotim Ingatkan Jangan Ada Kekerasan dalam MOS

  • Oleh M. Rifqi
  • 25 Juni 2016 - 13:00 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Sekretaris Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Hero Harapanno Mandouw, menyatakan jangan sampai pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) diwarnai kekerasan. Karena itu, DPRD Kotim mendukung penerapan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No.18/2016 sebagai pedoman MOS.

Permen itu mengatur soal kegiatan dan atribut terlarang selama MOS yang bertujuan menciptakan suasana pengenalan lingkungan sekolah lebih kondusif. Adanya Permen tersebut diharapkan di tahun ajaran baru 2016/2017 tidak ada lagi siswa yang menjadi korban akibat kegiatan MOS.

'Kami setuju dengan Permen itu. Kami pikir itu kebijakan tepat. Aksi kekerasan atau kegiatan aneh-aneh yang selama ini lekat dengan MOS bisa dihindari,' kata Sekretaris Komisi III DPRD Kotim, Hero Harapanno Mandouw, saat ditemui di ruang kerjanya, di Sampit, Jumat (24/6/2016).

Hero melihat sebagian pelaksanaan MOS di sekolah selama ini cenderung kebablasan. MOS seharusnya mampu menjadi ajang adaptasi siswa di lingkungan sekolah baru. Tetapi yang terjadi malah kegiatan yang dilakukan kehilangan esensi pendidikan.

'Siswa atau kakak kelas mungkin ingin anak baru menjadi disiplin dan kreatif, seperti membuat tas dari karung, ikat rambut warna-warni dan sebagainya. Namun hal ini kami nilai tidak relevan dengan semangat pendidikan. Bahkan justru meninggalkan dendam yang diwariskan ke adik-adik kelasnya nanti,' kata politisi Partai Demokrat itu.

Jika MOS ingin dilaksanakan dengan baik dan diisi hal positif, semua pihak baik orang tua, guru, bahkan hingga pemimpin juga harus memberikan contoh yang baik. 'Tutur kata, sikap, dan tindakan yang baik agar dapat dicontoh. Kalau dari awal senior, guru, maupun pihak sekolah memberi contoh yang kurang baik maka itu yang akan ditiru oleh para anak-anak peserta didik,' ucap Hero. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru