Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Wagub Kecewa Bisnis Retail Modern Menjamur di Kalteng

  • Oleh Koko Sulistyo
  • 25 Juni 2016 - 10:51 WIB

BORNEONEWS, Kobar - Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Habib H. Said Ismail mengungkapkan kekecewaannya terhadap menjamurnya bisnis retail seperti Hypermart, Indomart dan Alfamart yang menjamur di Kalimantan Tengah. Keberadaan pusat-pusat perbelanjaan modern tersebut akan mematikan pedagang dan lambat laun keberadaan pasar tradisional akan terancam.

"Pusat perbelanjaan modern juga akan mengikis budaya dan tradisi serta filosofis dari pasar tradisional. Kalau belanja di pusat perbelanjaan kita tidak tahu siapa yang berjualan, tetapi kalau belanja di pasar tradisional ada interaksi yang terbangun, budaya tawar menawar dan bertemunya pembeli serta penjual akan terjadi," kata Wakil Gubernur Kalteng, Habib H. Said Ismail saat berdialog dengan masyarakat di Pasar Tembaga Indah, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat (Kobar), Kamis (23/6/2016). 

Kedatangan Wagub Kalteng beserta Bupati Kobar, Bambang Purwanto di pasar tersebut memenuhi undangan dialog yang diinisiasi Karang Taruna Bina Bhakti, Kelurahan Baru. Dialog yang berlangsung dalam suasana penuh canda tawa itu, membahas berbagai hal, terutama terkait keberadaan Pasar Tembaga Indah yang saat ini menjadi pasar darurat untuk menampung pedagang yang sebelumnya berjualan di Pasar Indrasari Kelurahan Baru.

Menurut Iksan, Ketua Karang Taruna Bina Bhakti sekaligus pengelola pasar Tembaga Indah, saat ini jumlah pedagang di Tembaga Indah sudah mencapai 500 orang. Keberadaan pasar alternatif tersebut setidaknya mampu membuka lapangan pekerja baru bagi puluhan masyarakat sekitar pasar.

Ia juga menyebut bahwa saat ini pasar Tembaga Indah, merupakan pasar satu-satunya yang menyediakan fasilitas wifi gratis dengan tiga hotspot untuk mempermudah pedagang dalam mengakses jaringan internet.

"Wifi dengan tiga hotspot ini merupakan satu-satunya pasar yang menyediakan akses internet gratis bagi pedagangnya," ujar Iksan.

Dengan nada bergetar Wagub Kalteng, Habib H. Said Ismail, menegaskan seandainya mempunyai kewenangan ia akan membatasi atau bahkan menyetop izin pusat-pusat perbelanjaan modern. "Kalau punya wewenang akan saya batasi atau bila perlu saya akan stop izin pembukaan pusat perbelanjaan."

Ia berpandangan, memperbanyak keberadaan pasar tradisional dapat mensejahterakan masyarakat, sekaligus dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar. "Saya sangat apresiasi kerja dari Karang Taruna Bina Bhakti, kalau nanti dipandang perlu, keberadaan pasar ini tetap dipertahanakan walaupun pedagangnya sudah kembali direlokasi ke Pasar Indrasari." (KOKO SULISTYO/N).

Berita Terbaru