BORNEONEWS, Palangka Raya - Niat untuk hilirasasi dan industrilisasi yang digaungkan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di daerah kaya sumber daya alam ini tidak main-main. Setelah menekan investasi bidang kehutanan agar dirikan pabrik kayu lapis di Kalteng, ia mengisyaratkan dalam waktu dekat akan berdiri pabrik baja di Kalteng.

Ini sesuai keinginan gubernur baru yang masih muda dan energik tersebut, bahwa Kalteng jangan hanya jadi penonton ketika ribuan ton bahan galian yang diambil mentah-mentah dari perut bumi Kalteng. Sedangkan industrinya ada di luar Kalteng.

'Akan ada industri baja, terkait lokasinya nanti ada di Sebuai atau Sungai Tabuk. Itu masih kita lakukan kajian mendalam. Memang saya minta investor agar bikin pabriknya disini, bukan diambil galiannya lalu diolahnya diluar,' ujar Gubernur Sugianto.

Dengan cara ini, sambungnya, Kalteng akan banyak mendapatkan nilai tambah (value added) antara lain dari sektor pajak, tenaga kerja, dan peluang pangsa pasar investasi sektor hilir lainnya.

Muaranya adalah kembali kepada masyarakat sekitarnya karena geliat ekonomi riil meningkat dan pertumbuhan ekonomi secara makro pun terdongkrak.

Tidak seperti yang terjadi selama ini, kata dia. Para pengusaha melarikan hasil kekayaan alam baik dari perkebunan, kehutanan, dan tambang yang pengolahannya serba di luar daerah atau bahkan di luar negeri. Penerima manfaatnya hanya berputar di pemilik modal dan pengusaha, itupun uangnya disimpan di luar daerah dan belanjanya diluar daerah pula. Sedangkan yang kembali ke daerah hanyalah sekelumit saja.

'Ke depan tidak ada lagi transmigrasi ke kalimantan. Karena lima tahun kedepan kita banyak industri, banyak hilirisasi sektor usaha. Yang ada adalah orang jawa atau sumatera dan lainnya kesini karena bekerja, karena ada pabrik disini yang membutuhkan banyak tenaga kerja,' ungkap Sugianto optimistis.

Ia berharap semua pejabat di lingkup Pempov untuk bekerja dengan baik guna mewujudkan Kalteng Berkah. Semua jajaran harus mau bekerja dengan tulus dan ikhlas sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing.

'Kalau pak presiden berslogan Kerja Kerja Kerja, maka kalau di Kalteng saya tambahi dengan kata Tulus dan Ikhlas," katanya. (ROZIKIN/m)