Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Kadinkes Katingan Pastikan Vaksin Palsu Sulit Dibedakan dari yang Asli

  • Oleh Abdul Gofur
  • 28 Juni 2016 - 11:44 WIB

BORNEONEWS, Kasongan - Kepala Dinas Kesehatan Katingan, dokter Robertus Pamuriyanto memastikan, vaksin palsu yang sudah beredar sejak 2003 akan sulit dibedakan dengan yang asli. Vaksin palsu yang sudah beredar di berbagai daerah di Indonesia ini kemungkinan memang ada kemiripan dengan yang asli. Untuk mengujinya perlu tes laboratorium.

"Menurut pandangan kami vaksin palsu itu akan sulit dibedakan dengan yang aslinya, sebab menurut berita-berita di televisi vaksin palsu itu sudah beredar sejak tahun 2003 silam. Mungkin saja kalau dilihat secara kasat mata tidak tahu yang mana asli atau palsu, itu artinya sulit dibedakan. Untuk mengetahuinya harus lewat uji laboratorium,"  tutur Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Katingan, dokter Robertus Pamuriyanto, Senin (27/6/2016).

Kadinkes Katingan, Robertus Pamuriyanto mengatakan, sejauh ini untuk kebutuhan vaksin ke Dinas Kesehatan Katingan didatangkan dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, dan tidak pernah Katingan melakukan pengadakan sendiri. "Apakah itu palsu atau tidak kita tidak tahu, soalnya pasokan vaksin itu juga dari pusat, namun kalau pendistribusiannya dari pemerintah, saya kira itu aman."

Menurutnya, mata rantai pendistribusian vaksin dari Dinas Kesehatan Katingan ini yaitu selain rumah sakit, juga ke puskesmas, pustu maupun polindes. Bahkan para bidan dan petugas swasta yang bertugas di pelosok juga diberikan vaksin ini dari dinas.

"Kadang orang hamil tidak semua ke puskesmas maupun ke pustu, makanya vaksin kita titip ke para bidan dan petugas swasta ini, misalnya imunisasi dipteri (dpt) maupun campak," sebutnya.

Namun demikian, Robertus tidak menjamin dengan vaksin yang berdar di klinik dan apotek. "Kalau Dinkes Katingan sampai saat ini tidak pernah dapat informasi terkait peredaran vaksin palsu itu," imbuhnya.

Dengan adanya kasus peredaran vaksin palsu di kalangan masyarakat ini, Robertus Pamuriyanto mengimbau kepada para dokter spesialis kandungan atau spesialis penyakit dalam yang biasa membeli vaksin secara pribadi agar hati-hati.

"Lebih amannya vaksin itu dari pemerintah. Dan yang namanya imunisasi baik ibu hamil maupun bayi tujuannya mencegah penyakit menular," imbuhnya. (ABDUL GOFUR/N).

Berita Terbaru