Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Lampung Selatan Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Festival Balayah di Delang Berlangsung Meriah Diikuti 33 Tim

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 25 Juli 2016 - 14:25 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Festival Balayah Lanting 2016 berlangsung meriah dan diikuti tak kurang dari 33 tim dari perwakilan SKPD, desa dan kecamatan. Kegiatan inipun tampak disambut antusias oleh masyarakat setempat dan wisatawan domestik.

Dalam festival yang berlangsung Minggu (24/7/2026) itu, para peserta dilepas secara resmi oleh staf ahli Bupati Bidang Hukum dan politik, Drs Leo Ijan di titik start, Topin Balai Kudangan Kecamatan Delang.

Dalam kesempatannya Leo menyebut, Festival Balayah Lanting atau susur sungai tersebut merupakan event rutin yang dilaksanakan untuk menggali kembali adat dan tradisi suku Dayak Tomun dalam memanfaatkan sungai sebagai jalur tranportasi untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kerjasama dan kebersamaan masyarakat Delang dengan masyarakat luar, memperkenalkan kearifan lokal dan menjadi sarana promosi budaya dan pariwisata Kabupaten Lamandau," jelasnya.

Tema yang diambil dalam Festival Balayah kali ini adalah "Maonju Sorah". Artinya, budaya dan tradisi mengantarkan seserahan berupa hasil alam dan harta benda lainnya kepada raja atau penguasa.

Nantinya, jelas dia, isi Sorah yang dibawa oleh para peserta tersebut akan diserahkan kepada panitia di titik finish di desa Nyalang, yang berjarak kurang lebih 9 KM dari titik start.

"Isi Sorah tersebut selanjutnya diolah dan digunakan untuk acara Bagondang pada malam harinya yang merupakan rangkaian akhir dari kegiatan yakni pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah juara lomba" bebernya.

Para peserta yang ikut andil dalam festival kali ini dipastikan lebih banyak dari tahun 2015 saat festival tersebut masih bernama festival Bamboe Rafting. Hiasan rakit-rakit peserta pun lebih bervariasi dengan membawa berbagai hasil bumi dan ternak seperti ubi, kelapa, tebu, keladi, buah-buahan, ayam dan babi, serta bekal lainnya seperti Lemang dan Tuak.

Selain membawa hasil bumi dan ternak, rakit-rakit peserta yang tidak dibatasi jumlah, panjang dan lebar rakitnya tersebut, juga terlihat cantik dan menarik dengan berbagai macam hiasan serta diiringi musik tradisional setempat yakni Gambalan. (HENDI NURFALAH/m)

Berita Terbaru