BORNEONEWS, Gunung Mas - Sebanyak empat desa di Kabupaten Gunung Mas (Gumas) yang merupakan desa rawan bencana banjir dan tanah longsor diusulkan untuk direlokasi pada 2017.

"Dari empat desa yang diusulkan untuk direlokasi, dua desa sudah sampai ke Kementrian Sosial dan dua desa masih dalam proses," ungkap Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disosnakertrans) Kabupaten Gumas Budhy kepada Borneonews melalui sambungan telepon seluler, Selasa (26/7/2016) siang.

Dia menyampaikan, dua desa yang usulan relokasinya sudah sampai ke Kementerian Sosial yakni Desa Tumbang Bunut di Kecamatan Rungan dan Desa Tumbang Lampahung di Kecamatan Kurun.

"Untuk tempat relokasi masyarakat Desa Tumbang Lampahung di jalan penghubung Kuala Kurun-Sepang dan warga Desa Tumbang Bunut direlokasi ke jalan menuju trans," terang dia.

Sementara dua desa yang masih dalam proses usulan untuk direlokasi adalah Desa Sare Rangan dan Desa Sei Riang yang berada di Kecamatan Tewah. Warga yang tinggal di dua desa tersebut juga sangat berharap bisa cepat direlokasi ke tempat  aman dari bencana banjir maupun tanah longsor.

"Usulan masih terus kita proses. Apalagi dalam ketentuan yang baru tanah tempat relokasi harus ada SKT yang dikeluarkan kepala desa," ucap Budhy.

Dia melanjutkan, berdasarkan ketentuan usulan reloksi disampaikan ke Disosnakertrans Gumas. Kemudian Disosnakertrans meminta rekomendasi dari Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah untuk diteruskan ke Kementerian Sosial.

"Menurut informasi anggota DPR pusat akan berkunjung ke Kabupaten Gunung Mas. Untuk itu usulan relokasi juga bisa disampaikan ke mereka. Terkait hal itu, berkas usulan harus cepat dilengkapi," tukasnya.

Anggota DPRD Gumas Untung Jaya Bangas mengharapkan agar warga yang tinggal di desa rawan bencana harus cepat di relokasi ke tempat aman. (EPRA SENTOSA/m)