Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Wonosobo Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Bupati Lamandau Minta Festival Babukung 2016 Lebih Meriah

  • Oleh Hendi Nurfalah
  • 28 Juli 2016 - 14:31 WIB

BORNEONEWS, Nanga Bulik - Bupati Lamandau, Marukan, mengingatkan agar persiapan gelaran Festival Babukung 2016 dimaksimalkan. Marukan bahkan meminta Festival Babukung 2016 yang akan digelar 27-29 Oktober 2016, lebih meriah dibanding tahun sebelumnya.

Festival Babukung 2015 dinilai cukup sukses dan menuai respon positif dari berbagai kalangan. Bahkan kala itu, Festival Babukung yang mengambil grand tema "Festival 1000 Bukung" tersebut menorehkan sejarah membanggakan dengan mencatatkan rekor dunia dari Musieum Rekor Indonesia (MURI) kategori penampilan tari topeng tradisional secara serentak terbanyak di dunia.

Dalam menghadapi gelaran festival babukung kali ini, Bupati dua periode itu juga berharap pihak panitia dapat mematangkan persiapannya dari berbagai bidang, baik dalam hal koreografi saat atraksi maupun keunikan bukung (topeng) dari sisi pahat dan seni ukirnya.

"Saya juga berharap agar Festival Babukung nanti benar-benar ditunjang dengan musikalitas yang tinggi, kostum yang unik dan menarik, properti hingga yang terpenting adalah promosi dan publikasi yang gencar," kata Bupati Lamandau, Marukan, di Nanga Bulik, Rabu (27/7/2016).

Sehingga, sambungnya, kegitan festival nanti tidak terkesan asal mengadakan gelaran rutin tahunan saja, melainkan saya harap dari waktu ke waktu kegiatannya ditunjang dengan inovasi yang baru.

Marukan juga mengatakan, mendapatkan koreografi yang memukau dalam tari babukung memang memerlukan waktu panjang dan persiapan matang, pasalnya koreografi tentu harus menyesuaikan karakter bukung diperankan. Untuk itu pihaknya meminta pihak panitia agar mematangkannya.

Selebihnya, bupati juga berharap agar panitia menyiapkan segala bentuk sarana dan prasarana festival mulai dari kostum hingga cendramata yang dinilai berpotensi mendaangkan keuntungan ekonomi.

"Cenderamata juga harus disiapkan, saya fikir banyak potensi yang akan mendatangkan nilai ekonomis, mulai dari berupa bukung lengkap dengan ukiran-ukiran unik atau miniaturnya, atau bisa juga misalnya seperti T-Shirt, sumpitan, mandau, baju adat, lawung, gantungan kunci, makanan dan minuman tradisonal yang dikemas bagus," bebernya. (HENDI NURFALAH/N).

Berita Terbaru