BORNEONEWS, Gumas - Kabupaten Gunung Mas (Gumas) telah menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 42 desa, 8 Juni 2016. Namun ada beberapa desa yang masih bermasalah terkait hasil pilkades. Segala permasalahan harus segera dituntaskan, agar saat pelantikan kepala desa tidak ada lagi kendala berarti.

"Sampai saat ini ada enam desa yang masih bermasalah hasil pilkades serentak. Untuk itu harus cepat diselesaikan," ujar Bupati Gumas, Arton S Dohong saat rapat koordinasi pilkades serentak di ruang rapat lantai I kantor Bupati Gumas, Kamis (28/7/2016). 

Enam desa yang masih bermasalah hasil pilkades serentak itu, Batu Nyapau, Sandung Tambun dan Karason Raya di Kecamatan Tewah. Kemudian, Taringen di Kecamatan Manuhingen dan Bereng Jun serta Deda Karya Bhakti di Kecamatan Rungan.

"Untuk panitia tingkat kabupaten, tingkat kecamatan dan tingkat desa memusyawarahkan kembali kepada masing calon yang bersangketa. Supaya permasalahan pilkades cepat selesai," tegas Bupati Gumas, Arton S Dohong.

Menurut Bupati Gumas, Arton S Dohong, bila pilkades di masing-masing desa yang bermasalah bisa selesai ditingkat desa, calon kepala desa yang menggugat akan membuat surat penyataan menerima hasil pilkades serentak, untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.

"Kalau ada yang masih tidak menerima hasil pilkades, sesegra mungkin mereka mengajukan ke pengadilan untuk mendapat kepastian hukum," tegas Bupati Gumas, Arton S Dohong.

 Bupati Gumas, Arton S Dohong mengatakan, berdasarkan hasil rapat koordinasi pilkades, pelantikan kepala desa hasil pilkades ditetapkan 12 Agustus 2016. "Bagi yang maaih bermasalah akan kita tinggalkan, kita tidak mau melantik yang bermasalah. Biar nanti masuk ke 2018 dan akan diangkat pejabat kepala desa," ucapnya.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, Gunung Mas (BPMPD) Yulius Agau menyampaikan, secara umum pilkades serentak di Kabupaten Gumas berjalan aman, tertib dan lancar. (EPRA SENTOSA/N).