Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Sambas Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Jembatan Mentaya Masih Tahap Pengkajian

  • Oleh M. Rifqi
  • 28 Juli 2016 - 17:20 WIB

BORNEONEWS, Sampit - Keinginan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, terutama di wilayah Sampit seberang memiliki akses jembatan penghubung tampaknya tidak mulus. Pembangunan jembatan itu masih dalam tahap pengkajian ulang dan inventarisasi status kawasan.  

"Kami masih terkendala aspek teknis. Kalau jembatannya dibikin tinggi maka akan berkaitan dengan keselamatan transportasi udara, tapi kalau dibikin terlalu rendah maka bisa mengganggu lalu lintas sungai. Makanya ini perlu pengkajian kembali," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kotim Machmoer, Kamis (28/7/2016).

Jembatan Mentaya akan menghubungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Seranau dan Pulau Hanaut. Kedua kecamatan lokasinya terletak di seberang pusat Kota Sampit. Namun ketiadaan jembatan penghubung mengakibatkan wilayah itu terisolasi.

Akibatnya, harga kebutuhan mahal berkali-kali lipat karena biaya angkut harus menggunakan transportasi sungai. Begitu juga pembangunan infrastruktur menjadi sulit karena material bangunan sulit dibawa ke wilayah itu, sehingga pembangunan menjadi lambat dibandingkan wilayah perkotaan.

Menurut Machmoer, desain ketinggian jembatan harus melihat keselamatan transportasi udara di Bandara H Asan Sampit yang lokasinya di Kelurahan Baamang Hulu. Sebaliknya jika dibangun rendah juga dikhawatirkan akan mengganggu transportasi sungai. Sebab, di Sungai Mentaya ramai lalu lintas kapal besar angkutan penumpang barang. Selain itu juga banyak tongkang pengangkut hasil perkebunan sawit dan pertambangan.

Selain merevisi desain, tim juga sambil mengurus status kawasan dan kepemilikan aset di lokasi itu. Tim juga melakukan studi kelayakan analisis mengenai dampak lingkungan hidup maupun terhadap lalu lintas.

"Untuk pembebasan lahan sedang kami kaji sambil mendata kepemilikan. Kalau pihak kecamatan sudah siap maka kami siap. Kami juga sambil mencari peluang dana," sambung Machmoer.

Pembangunan jembatan dengan bentang sepanjang 972 meter itu diperkirakan akan menghabiskan biaya sekitar Rp1 triliun. Bupati Kotim Supian Hadi sudah menyampaikan rencana pembangunan jembatan ini kepada Presiden Joko Widodo saat dilakukan teleconfrence 29 April 2015 lalu, saat pencanangan Program Sejuta Rumah. Pemkab Kotim berharap pembangunannya dibantu pemerintah pusat melalui APBN. (RIFQI/m)

Berita Terbaru