Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kediri Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Pemkab Kotim Diminta Evaluasi Kegagalan Raih Adipura

  • Oleh M. Rifqi
  • 29 Juli 2016 - 18:17 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Kalangan DPRD Kotawaringin Timur meminta Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) mengevaluasi penyebab kegagalan daerah dalam meraih Piala Adipura dua tahun berturut-turut. Tahun ini, penghargaan kota terbersih itu, kembali lepas dari genggaman Kota Sampit, Kotim. Ini kegagalan kedua setelah 2015 piala Adipura juga gagal diraih.

'Harus menjadi evaluasi bagi pemkab untuk memperbaiki penyebab kegagalan tersebut sekaligus untuk lebih mempersiapkan Kota Sampit dalam penilaian Adipura berikutnya,' kata Ketua Komisi IV DPRD Kotim, Jainudin Karim, di Sampit, Jumat (29/7/2016).

Sejauh ini, Kabupaten Kotim sudah empat kali meraih piala Adipura untuk Sampit sebagai kota kecil terbersih. Yakni, tahun 1997 dan tiga lagi, 2012, 2013 serta 2014, diraih semasa periode pertama pemerintahan Bupati Supian Hadi bersama pasangannya, M Taufiq Mukri.

Jainudin Karim, yang juga politisi Partai Gerindra,menilai kegagalan meraih Adipura menjadi pekerjaan rumah Pemkab Kotim ke depan. Pasalnya penghargaan itu merupakan supremasi  tertinggi di bidang kebersihan dan lingkungan hidup di Indonesia dan menjadi salah satu prestasi terbaik yang dimiliki Pemkab Kotim sebelumnya.

Artinya, menurut Karim, tahun ini telah terjadi penurunan peringkat di bidang lingkungan. Untuk itu, seharusnya pemkab mengevaluasi kinerja setiap SKPD terkait dalam hal program lingkungan dan membangun budaya bersih kepada masyarakat.

'Kami melihat faktor kegagalan meraih Adipura karena kurangnya koordinasi antardinas terkait. Selain itu, pemkab belum bisa mengedukasi masyarakat agar taat aturan dan menjaga lingkungan hidup yang bersih dan sehat,' ujar dia.

Bupati Kotim, Supian Hadi mengaku tak kecewa dengan gagalnya Kota Sampit meraih Adipura tahun ini. Sejak beberapa bulan lalu sudah saya katakan, kalaupun Kota Sampit mendapatkan Adipura itu bonus saja. "Kalau saya pribadi menjadi tim penilai, Kota Sampit tidak layak menjadi Adipura, mungkin kata-kata saya itu masih ada catatannya di rekan-rekan media.'

Supian mengatakan, bisa meraih Adipura bukan kebanggan yang utama. Tetapi yang lebih penting meningkatnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Baginya kegagalan meraih Adipura merupakan tantangan agar instansi terkait meningkatkan program dan koordinasi, jangan sampai antar SKPD lempar tanggung jawab dalam menumbuhkan lingkungan yang bersih dan sehat. (M. RIFQI/N).

Berita Terbaru