Aplikasi Pilkada / Software Pilkada Terbaik Untuk memenangkan Pilkada 2020

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Keluarga Korban Siap Gugat PLN ke Pengadilan

  • 22 Agustus 2016 - 07:00 WIB

BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Keluarga Anita, 15, warga Kelurahan Mendawai Seberang, siap menggugat PT PLN Rayon Pangkalan Bun. Mereka akan menuntut Kepala PLN setempat dicopot dari jabatanya.

Karena kelalaian PLN atas pembiaran terhadap kondisi kabel yang sudah terlalu rendah melintang di atas Jalan GM Arsyad, Kelurahan Baru, mengakibatkan siswi SMKN 4 Pangkalan Bun mengalami kecelakaan lalu lintas.

"Jangan hanya mutasi, kami minta kepala PLN Pangkalan Bun dicopot. Kalau bisa dipecat sekalian," ujar paman Korban, Edwar Edi kepada Borneonews. Minggu (21/8/2016).

Edwar berharap ada pengacara yang siap mendampingi. Ia juga menyebut jika kinerja PLN jauh dari profesional. Pasalnya, kabel di lokasi kecelakaan tersebut sudah beberapa kali dilaporkan ke pihak PLN, namun belum mendapat respon.

"Sekarang keponakan saya, besok siapa lagi Mau berapa korban lagi baru PLN sadar," ucapnya.

Bak gayung bersambut, salah satu pengacara di Pangkalan Bun, Jefri Eka Pranata menyatakan siap mendampingi keluarga korban untuk melayangkan gugatan ke pengadilan.

"Jika keluarganya siap, kami bersedia mendapingi. Gratis!" cetus Jefri.

Kabel yang melintang terlalu rendah di atas jalan hingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas seharusnya tidak boleh terjadi. Jika ada kabel keadaanya seperti itu, kata Jefri, semestinya pengelola PLN bergerak cepat untuk memperbaiki agar tidak menimbulkan korban.

"Gugatan ini sebetulnya bukan untuk korban juga, tapi mengingatkan PLN agar tidak berbuat lalai," katanya.

Menurut dia, PLN telah melakukan perbuatan melawan hukum dan patut digugat ke pengadilan. PLN dianggap lalai karena tidak segera memperbaiki kabel tersebut. Perilaku itu memunculkan pertanyaan seputar profesionalisme PLN.

Akibat kecelakaan yang dialami, Anita, 15, menderita luka lecet dan luka bakar karena terjerat kabel PLN di bagian leher. Luka sepanjang lebih dari 20 centimeter itu langsung mendapat obat anti biotik dan obat untuk luka bakar yang diderita.

Saat ini kondisi korban belum sepenuhnya pulih. Akibat kecelakaan yang dialami, Anita mengaku masih merasa kesakitan saat menelan makanan dan berbicara. Sejak terjadi kecelakaan, siswi SMKN 4 Pangkalan Bun itu juga belum masuk sekolah.

"Sementara makan bubur, kalau bicara juga masih kesakitan," ujar Ibu Anita. (FAHRUDDIN FITRIYA/m)

Berita Terbaru