Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Kab. Pandeglang Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

TNI AU dan AL Jaga Perairan

  • Oleh Yohanes S Widada
  • 25 Agustus 2016 - 13:47 WIB

Komitmen yang dijalin antara dua komandan ini melegakan dan menenteramkan hati. Komandan Landasan Udara (Danlanud) Iskandar_Pangkalan Bun Letkol Pnb Ucok Enrico Hutajulu dan Komandan KRI Sidat 851 Mayor Laut Widi Susanto sepakat untuk mengamankan perairan Kalimantan Tengah.

Widi Susanto mewakili Danlanal Banjarmasin, Letkol Laut (P) Oky I Z Dipura berkunjung ke Pelabuhan Panglima Utar, Kumai-Pangkalan Bun. Kunjungan ini menyadarkan kita semua,  betapa pengamanan laut kita selama ini sangat penting. Sangat penting,  tetapi sayangnya, pengaman laut kita tak terlalu terurus dengan baik.

Pengamanan bandar udara, termasuk wilayah udara di kawasan ini relatif terkuasai  dengan baik.  Sebaliknya, dengan luas laut dan panjang pantai yang mencapai ribuan kilometer, terasa sekali banyak ruang kosong tanpa pengamanan. Pantai yang terbuka, sudah pasti membuka peluang berbagai barang haram.

Seperti dikemukakan Letkol Ucok, kekompakan korps TNI dalam mengamankan laut beserta garis pantai,  sangat urgen. Bukan hanya untuk mencegah dan menangkal illegal logging, illegal oil, tetapi juga illegal fishing dan illegal drugs (narkoba).

Perlu diketahui, Kalimantan Tengah memiliki garis pantai yang cukup panjang, yakni 750 km.  Membentangi tujuh kabupaten, yakni  Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur,  Kapuas,  Katingan dan Pulang Pisau.

Panjang pantai Kalimantan Tengah ini, secara geografis tersambung dengan pantai di Kalimantan Selatan. Yang, panjang garis pantainya mencapai 1.331.091 kilometer. Dengan demikian total panjang garis pantai KalimantanTengah dan Selatan mencapai 2.031.091 km. Bisa kita bayangkan, betapa berat tanggungjawab Danlanal Banjarmasin Letkol Laut (P) Oky I Z Dipura.

Patroli laut dengan armada Angkatan Laut tanpa dibantu dengan alutsista  atau armada dari Angkatan Udara, tentu akan kedodoran.  Perairan yang luas dan terbuka, menghadap ke perairan internasional,  menjadikan kawasan ini sangat rawan.

Barang selundupan dari Malaysia dan dari China,  terutama sekali barang haram seperti narkoba sangat mudah mendarat di pantai-pantai. Apalagi pantai-pantai  kosong dan muara-muara sungai yang sangat banyak tersebar di kawasan ini.  Ditambah pelabuhan-pelabuhan tikus yang tak terkontrol.

Dahsyatnya peredaran narkoba di Kalimantan Tengah dan Selatan akhir-akhir ini, bisa jadi akibat 'peluang' yang terbuka di sepanjang garis pantai kita itu. Mulai dari kakek-nenek, ibu rumah tangga, pegawai negeri, polisi dan tentara, mahasiswa, bahkan pelajar, kini dengan leluasa menjadi pedagang narkoba.  Dan, konsumennya mulai dari anak-anak hingga kakek-nenek kita pula.

Dus, pengamanan laut dan pantai, menjadi vital dan mutlak . Sinergi armada dan alutsista TNI AU dan TNI AL menjadi jawaban yang melegakan!

Berita Terbaru