BORNEONEWS, Kotim - Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Parimus meminta seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit aktif dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran di lahan perkebunan mereka. Hal tersebut harus dilakukan mengingat komitmen Pemkab Kotim yang tidak ingin kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terjadi lagi di wilayah Kotim tahun ini.

'Upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan tahun ini harus lebih baik lagi, agar kejadian buruk bencana asap yang menimpa Kotim tidak terulang lagi," tegas Parimus, di Sampit, Kamis (25/8/2016).

Menurut Ketua DPC Partai Demokrat Kotim itu kebakaran hutan dan lahan yang terjadi tahun lalu merupakan bencana terburuk. Ketika itu, titik-titik api bermunculan baik di lahan konsensi, perkebunan sawit, pertanian rakyat, dan areal hutan.

"Kejadian itu telah memberikan dampak yang sangat buruk bagi masyarakat. Sebab selain banyak menghabiskan waktu, tenaga, biaya, juga menyebabkan kerugian sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan,' terang dia.

Tim gabungan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan dinilai memegang peranan penting mencegah kebakaran. Selain itu peran setiap perusahaan daerah juga diperlukan karena luas wilayah lahan di Kotim sekitar sepuluh persen dikelola oleh perusahaan perkebunan besar.

'Selain di areal perkebunannya, perusahaan juga wajib membantu upaya pemadaman kebakaran lahan di desa-desa sekitar perusahaan. Sebab, kalau hanya mengandalkan tim gabungan pemerintah tidak akan mampu. Pencegahan kebakaran hutan dan lahan harus menjadi komitmen bersama,' ujar Parimus. (M. RIFQI/N).