Aplikasi Pilbup (Pemilihan Bupati) Kab. Jembrana Pilkada Serentak 2024

IT Konsultan Terbaik Indonesia

Krisis Alat Pemadam Perlu Perhatian Serius Pemkab Kotawaringin Timur

  • Oleh Rafiuddin
  • 25 Agustus 2016 - 17:15 WIB

BORNEONEWS, Kotim - Krisis alat pemadam kebakaran perlu mendapat perhatian serius Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim). Personel Pemadam Kebakaran (Damkar) Sampit, Kotim menyatakan siap menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau ini. Tetapi, persiapan personel saja tidak cukup, harus diimbangi dengan peralatan memadai dan standar.

'Kalau kesiapan pasukan kami sangat siap dalam kondisi apapun, karena ini sudah menjadi tugas kami. Tapi harus didukung oleh peralatan memadai, terutama saat memadamkan kebakaran hutan dan lahan,' kata Komandan Damkar Kotim, Sunardi, di Sampit, Kamis (25/8/2016).

Sunardi mengatakan, anggotanya sangat siap untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Apalagi, dalam penanggulangan karhutla ini tidak hanya dilakukan pasukan damkar saja, tetapi ada tim. Tim tersebut melibatkan unsur TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni dan instansi-instansi lainnya.

UPT Pemadam Kebakaran Kotim memilik delapan unit mobil pemadam. Dua unit kondisinya baru, sedangkan enam unit sudah tua. Meski sudah tua pihaknya akan memaksimalkan kendaraan itu untuk menanggulangi kebakaran.

Masalah yang dihadapi oleh Damkar bukan karena kondisi mobil yang sudah udzur, tetapi kondisi selang. Bukan hanya kurang tetapi juga selang yang dimiliki saat ini tidak ada yang standar.

Sunardi mengungkapkan, saat ini satu unit mobil hanya memiliki tiga selang yang panjangnya masing-masing 20 meter. Sehingga jarak jangkau selang yang dimiliki di masing-masing mobil Damkar hanya 60 meter. Idealnya kata dia, untuk satu unit mobil itu paling tidak ada enam selang, jadi panjangnya 120 meter.

'Untuk mendukung kerja anggota di lapangan harus ada alat yang memadai. Alat yang ada sekarang, bukan hanya kurang. Parahnya kalau kita lagi padamkan api gelembung seperti hamil, belum lagi bocornya. Contohnya saja saat pemadaman kebakaran rumah di jalan Hasan Mansyur Baamang kemarin,' katanya.

Kondisi itu sangat disayangkan oleh Sunardi, apalagi dalam penganan karhutla ke depan. Sebab, dengan keterbatasan selang itu saja, mereka harus memanggil unit yang lain untuk membawa selang untuk disambung ketika kebakaran lahan yang jaraknya diatas 60 meter di lahan warga.

'Kalau kebakaran di lahan kami harus gabung semua selang dimobil untuk sambung. Bahkan kalau kebakaran di beberapa titik kami kesulitan,' katanya.

Masalah ini juga sudah disampaikannya ke pimpinan, semoga usulannya itu dapat direalisasikan sehingga upaya penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan tim bisa maksimal. (RAFIUDIN/N).

Berita Terbaru